[HOTEL] Blitz Hotel Batam Centre

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA-- Pemerintah Kabupaten Sleman, Yogyakarta mengintensifkan bantuan permodalan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

 

Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Sunartono mengatakan pihaknya telah merancang sejumlah program pendanaan agar UMKM di wilayahnya bisa berkembang.

 

"Ada beberapa skema, seperti bantuan dana untuk pelaku usaha yang masih nol.

 

Apabila sudah berkembang, kami memfasilitasi pelaku UMKM mengakses kredit perbankan," katanya di Jakarta, Rabu (21/11).

 

Pemkab Sleman telah menggandeng bank perkreditan rakyat (BPR) setempat membuat program Kredit Sepisan (Krisan) bagi pelaku usaha.

 

Plafon kredit tersebut sebesar Rp5 juta per debitur dengan pola pinjaman hanya satu kali.

 

Menurutnya, skema kredit tersebut dirancang cukup lunak, sehingga tidak membebani debitur yang merupakan pelaku usaha mikro.

 

"Namanya saja Kredit Sepisan, artinya cuma sekali," katanya.

 

Dia mengatakan pelaku usaha di wilayahnya diarahkan untuk berkelompok agar lebih mudah dalam pembinaan, termasuk meminimalisasi risiko kredit.

 

Saat ini, sudah terbentuk sejumlah kelompok pelaku usaha, antara lain menjalankan usaha pertanian, perajin batik, dan pariwisata. 

 

Ke depan, pemerintah setempat berharap setiap daerah di kabupaten itu punya produk unggulan agar lebih mudah dalam pembinaan dan bantuan pendanaannya.

 

Menurutnya, apabila usaha debitur berkembang, tahap selanjutnya ialah memperkenalkan dengan kredit program, seperti kredit usaha rakyat (KUR).

 

Sunartono mengatakan upaya lain untuk mengembangkan UMKM ialah dengan memfasilitasi pengurusan paten.

 

Kabupaten Sleman mendapatkan penghargaan Bascha Caraka dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada tahun ini. 

 

Penghargaan tersebut diberikan kepada daerah yang mampu menciptakan iklim budaya kreatif.

 

"Kami melihat industri kreatif akan terus tumbuh, dan menjadi penopang ekonomi," paparnya. (faa)

 

 

 

Sumber