Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

CUACA EKSTRIM: Masa Tanam Padi Di Sumut diubah

Recommended Posts

MEDAN--Cuaca ekstrim yang terjadi di Provinsi Sumatra Utara pada tahun ini sangat signifikan mengganggu masa tanam dan masa panen tanaman padi petani, sehingga mempengaruhi ketersediaan pangan di provinsi ini. 

 

Data Dinas Ketahanan Pangan Sumatra Utara menyebutkan hingga September 2012, realisasi luas lahan persawahan yang tepat masa tanamnya (padi sawah dan padi gogo) hanya mencapai 54,5%, sisanya terlambat tanam karena gangguan cuaca.

 

“Untuk realisasi pencapaian tanam padi sawah di Sumut tahun ini hanya mencapai 52%  atau sekitar 396.598 hektare dan untuk realisasi padi gogo hanya mencapai 57% atau sekitar 37.024 hektare,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut Setyo Purwadi, Rabu (22/11/2012).

 

Di tempat berbeda, Kepala Bagian Program Badan Ketahanan Pangan Sumut Ratna H. Hutapea menjelaskan pengaruh cuaca ekstrim sangat besar bagi prilaku petani di daerah itu karena menyeduaikan diri dengan hujan dan musim kemarau. 

 

“Cuaca ektrim yang terjadi saat ini mengakibatkan waktu tanam bergeser dan menimbulkan serangan penyakit. Ini membuat petani menjadi terlambat masa tanamnya, sehingga target masa tanam tidak tercapai,” tambahnya.

 

Dia memaparkan ada sekitar 106.906 lahan padi sawah dan gogo yang terlambat tanam. Namun, dia mengemukakan keterlambatan masa tanaman tidak begitu berdampak bagi penurunan produktivitas panen.

 

Sumut, jelasnya, pada saat ini telah memasuki masa tanam ke II mengingat masa tanam I di mulai dari Desember 2011. Luas tanaman padi sawah pada tahun ini ditargetkan mencapai 830.034 hektare.

 

Sebelumnya, sekitar 2.663 hektare tanaman padi di Sumatra Utara terendam banjir akibat hujan lebat di sejumlah sentra produksi padi sejak 6 November 2012 dan diramalkan terus berlangsung hingga akhir bulan.

 

“Jumlah ini [padi terendam banjir] akan terus bertambah, mengingat laporan yang diterima masih berasal dari tiga kabupaten dan kota, yakni Tapanuli Selatan, Serdang Bedagai, dan Deli Serdang," ujar Gunawan Ajas, Kepala BPTPH-I Medan, Rabu (14/11). (k10/msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...