Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

YAWADWIPA jaga asa akuisisi Bank Century

Recommended Posts

JAKARTA--Yawadwipa, salah satu calon investor Bank Mutiara yang pernah memberikan kejutan publik nasional, menyatakan bahwa masih berminat untuk mengambil alih bank itu. Namun, terdapat sejumlah kendala yang dihadapi.

 

"Yawadwipa tetap sangat tertarik untuk mengakuisisi Bank Mutiara dan kami percaya bisa melakukan aksi akuisisi itu," ujar Christopher Holm, pemilik Yawadwipa, kepada Bisnis melalui pesan tertulis, Selasa (20/11).

 

Dia menceritakan bahwa pihaknya batal membeli Bank Mutiara awal tahun lalu, karena beberapa hal. Pertama, soal harga yang ditawarkan terlalu tinggi. Padahal pendapatan dan nilai buku bank itu tak mencapai nilai penyertaan modal sementara.

 

Kedua, soal tekanan politik dari penyelidikan kasus Century yang tengah berlangsung dapat mengganggu proses akuisisi dan pertumbuhan bank itu sendiri. Selain itu, sambungnya, belum ada kejelasan mengenai peraturan kepemilikan saham bank oleh pihak asing dari Bank Indonesia. 

 

"Terakhir, selama proses tender itu tidak jelas berapa banyak kepemilikan bank akan diizinkan oleh Bank Indonesia. Kita tidak bisa mengambil risiko situasi di mana kita peroleh dan kemudian dipaksa untuk menjual beberapa saham kita, karena aturan telah berubah," paparnya.

 

Menurutnya, ketiga hal itu yang membuat Yawadwipa batal melakukan penawaran pada proses terakhir. Namun, dia berharap dalam proses tender selanjutnya sejumlah masalah itu dapat diatasi, sehingga akusisi bisa dilakukan.

 

"Kami percaya manajemen Mutiara terus melakukan pekerjaan yang besar pada operasi bank melalui masa-masa sulit. Kami percaya manajemen akan menjadi lebih sukses setelah bank tersebut dijual," terangnya.

 

Yawadwipa Companies pernah memberikan kejutan public nasional karena menawar Bank Mutiara seharga US$750 juta, senilai penyertaan modal LPS Rp6,7 triliun. Perusahaan itu yang berbasis di Jakarta dan Singapura itu juga menyediakan penambahan modal langsung untuk meningkatkan rasio kecukupan modal dan mempercepat pertumbuhan bank tersebut. 

 

Dalam situs Yawadwipa Companies disebutkan perusahaan ini didirikan oleh C. Christopher Holm pada awal tahun ini. Dia sebelumnya menjabat sebagai eksekutif senior di Bank of America Merrill Lynch, Citigroup dan Lazard.

 

Dia pernah menangani klien perusahaan terkenal di dunia, seperti BlackRock, Citigroup, NYSE Euronext, PIMCO, Blackstone, Hellman & Friedman, Sumitomo Mitsui, AXA, GE dan IBM.

 

Selain itu, terdapat nama Singgih Prasetyo yang menjabat Chief Operating Officer dan General Counsel. Dia adalah Wakil Ketua Kadin Indonesia Komite di China dan Senior Partner Singgih & Partners, kantor konsultan hukum berbasis di Jakarta.

 

(faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...