Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

HARGA DAGING: 100.000 ton daging impor 'dikekep' importir di gudang

Recommended Posts

JAKARTA---Perusahaan importir daging dan sapi bakalan didesak untuk melepaskan stok mereka ke pasar guna mengatasi lonjakan harga daging di pasaran.

 

 

"Solusi jangka pendek saat ini adalah pemerintah harus bisa menekan perusahaan importir daging dan sapi bakalan untuk melepas stok mereka. Diperkirakan saat ini ada stok sekitar 100.000  ekor lebih di gudang mereka," kata Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia atau PPSKI Teguh Boediyana di Jakarta, Senin (19/11/2012).

 

Dalam beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan daging di wilayah Jakarta dan sekitarnya hingga di beberapa pasar tradisional di ibu kota harga daging menembus angka Rp90.000-Rp100.000 per-kg.

 

Teguh mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab kenaikan harga yang signifikan dan di luar dugaan tersebut.

 

"Ini di luar dugaan, secara logika memang kalau pasokan berkurang dan permintaan tinggi, maka harga akan naik. Tapi penyebabnya ini yang harus segera diobservasi," katanya.

 

Oleh karena itu, pihaknya juga mendesak pemerintah untuk segera melakukan observasi dan identifikasi untuk mengetahui penyebab kenaikan harga tersebut agar bisa secepatnya memutuskan langkah kebijakan yang harus diambil.

 

Ia meyakini pasokan dan stok sapi lokal masih stabil, dan cukup untuk menyuplai pasar.

 

Berdasarkan hasil sensus sapi potong oleh Badan Pusat Statistik (BPS) populasi sapi lokal di Indonesia pertahun rata-rata 14,6 juta ekor, sementara kerbau 1,5 juta ekor.

 

"Jadi berdasarkan blue print swasembada daging oleh Kementerian Pertanian, ini sudah seharusnya mampu memenuhi kebutuhan daging nasional, di mana impor hanya 10%  dari kebutuhan nasional," katanya.

 

"Namun, dalam perjalanannya saat ini, mekanisme pasar memberikan fakta yang mengejutkan di mana harga daging melonjak sangat tinggi pada akhir 2012," kata Teguh.

 

Ia juga menolak jika keran impor daging kembali dibuka lebih lebar mengingat pada 2009 sebelum pasokan impor dibatasi, tingginya angka impor justru memukul para peternak sapi lokal lantaran harga daging yang jatuh ke level harga yang rendah. "Setelah impor dikurangi, ini sedikit menolong para peternak," katanya.

 

Pemerintah memutuskan untuk memangkas impor daging beku dan sapi bakalan sedikit demi sedikit mulai 2009.

 

Berdasarkan data PPSKI, pada 2009 impor daging beku Indonesia sebanyak 120.000  ton dan sapi bakalan 765.000  ekor, pada 2010 jumlah impornya berkurang menjadi; daging beku hanya 90.000 ton dan sapi bakalan 650.000 ekor.

 

Sementara pada 2011 impor daging beku hanya 60.000  ton dan sapi bakalan 400.000  ekor. Tahun ini impor daging beku dibatasi hanya 34.000  ton dengan impor sapi bakalan sebesar 293.000  ekor.

Kebutuhan daging nasional tercatat mencapai 16 juta ekor pertahun.

 

Menurut Teguh, lonjakan harga daging saat ini juga berdampak langsung pada UKM khususnya perajin dan pedagang bakso yang terancam keberlanjutan usahanya.

 

"Kelangkaan ini berimplikasi langsung pada keberlanjutan usaha kecil kita, jadi pemerintah harus segera bertindak," katanya. (Antara/msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...