KKP Setor PNBP Rp775 M, Disokong Izin Pemanfaatan Ruang Laut

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Daylife)

 

 

 

JAKARTA - Indonesia National Air Carriers Association (Inaca) berencana melakukan penyesuaian tarif batas (capping) atas harga tiket pesawat. Evaluasi ini lantaran capping atas tidak pernah mengalami kenaikan sejak tiga tahun belakangan.  

Ketua Umum Inaca, Emirsyah Satar, mengatakan harga capping atas saat ini belum akan disesuaikan. Menurut dia, saat ini harga minyak memang belum mengalami fluktuasi tinggi.

 

Karena minyak mentah levelnya tetap disitu, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Sarikat (AS) juga tidak melebihi Rp10.000 per USD," ungkap dia kala ditemui di kantor BKPM, Jakarta, Senin (12/11/2012).

 

Meski demikian, dia mengatakan tim Inaca terus mencermati perkembangan ekonomi global yang terjadi. "Karena masih sesuai limit, so far anggota belum banyak yang komplain," tambah dia..

 

Sebelumnya, Emir mengungkapkan capping batas saat ditentukan bukan karena menejemen penerbangan, namun melalui pertimbangan harga avtur dan nilai tukar mata uang (kurs dolar).

 

"Dampaknya ini karena fuel dan kurs, jadi ini dari beberapa anggota meminta review kembali. Pak Dirjen meminta kalkulasi kembali, jadi dulu dari perhitungan tarif itu harga Rp10.000 per USD, fuel juga Rp10 ribu jadi kalau naik tiga bulan berturut-turut. Bisa naik, dimungkinkan fuel service charge," katanya.

 

Emir menambahkan, tarif atas terakhir yang dibuat pada tiga tahun lalu, dan selama tiga tahun sudah banyak yang berubah. "Kalau soal avtur dasarnya dulu Rp10 ribu, kurs juga Rp10 ribu. Makanya kita akan melihat lebih dalam sebelum mengusulkan," tutup Emir.

(mrt)

 

 

 

Sumber