OJK Atur Skema Pinjol "Kecebong", Apa Itu?

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota Jakarta sejauh 69,8 km akan dikaji kembali pelaksanaannya.

 

 

“Saya katakan kalau saya pro kepada transportasi massal. Jalan tol itu memberikan fasilitas pada mobil, pasti tetap akan menyebabkan adanya kemacetan,” ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (7/11).

 

 

Jokowi mengatakan pembangunan tol yang mengusung konsep layang tersebut akan didukung realisasinya jika difungsikan sebagai elevated bus.

 

 

“Kalau mau di atas tanah, [bangun] monorel sekalian. Kalau itu [enam ruas jalan tol] dibangun, maka akan terbentur dengan pembangunan moda transportasi lainnya seperti monorel dan MRT. Akan lebih baik dipakai untuk elevated bus saja,” tuturnya.

 

 

Pembanguan enam ruas jalan tol ini sudah digagas sejak 2007 melalui persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum. Sampai September 2012 lalu, PT Jakarta Tollroad Development yang merupakan konsorsium gabungan dari 7 BUMN dan BUMD sudah ditetapkan sebagai pemenang tender.

 

 

Dalam rencana, pembangunan proyek tersebut akan dimulai dari Semanan-Pulo Gebang sejauh 29,7 km. Pembangunan tahap satu ini ditargetkan bisa dimulai pada Maret 2013. Pada seksi Semanan-Grogol [9 km] bisa beroperasi pada Oktober 2014, sementara seksi Grogol-Pulogebang [20,7 km] akan beroperasi pada 2015.

 

 

Sementara rencana pembangunan jalan tol lainnya akan dimulai pada 2018. Proyek ini digagas untuk melayani bus rapid transit dengan dilengkapi fasilitas halte bus pada lokasi-lokasi transit dengan moda transportasi lain. (arh)

 

 

 

 

 

 

Sumber