Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

WAPRES BOEDIONO: Industri pertahanan nasional butuh sektor penunjang lainnya

Recommended Posts

JAKARTA-Wakil Presiden Boediono menilai industri pertahanan Indonesia perlu dikembangkan lagi dengan dukungan industri penunjang lainnya, karena sektor ini bisa mempunyai potensi bisnis yang luar biasa.

 

Menurut Wapres, industri pertahanan tak akan bisa berkembang pesat bila tak menjalin hubungan dan jejaring yang strategis dengan kalangan industri luas. Pada dasarnya, lanjutnya, industri pertahanan membutuhkan banyak industri penunjang.  

 

"Industri pertahanan juga membutuhkan dukungan riset dan pengembangan yang besar," katanya saat membuka Indonesia's No. 1 Tri Service Defence Event - Indo Defence 2012 Expo & Forum yang digelar Kementerian Pertahanan, Rabu (7/11). 

 

Wapres mengutip pengalaman banyak negara lain yang sukses mengembangkan industri pertahanan akibat kerjasama yang erat dengan industri lain serta dukungan riset dan pengembangan yang kuat. Karena itu, seiring dengan diterbitkannya UU Industri Pertahanan, Wapres meminta agar cetak biru pengembangan industri pertahanan nasional diintegrasikan dengan pengembangan industri dalam negeri yang lebih luas.

 

 "Kalau tidak, suatu saat nanti industri pertahanan kita bisa mandek karena tak didukung oleh industri-industri penunjangnya," katanya. 

 

UU Industri Pertahanan yang baru terbit dan aturan-aturan turunannya nanti, kata Wapres, harus bisa menjadi pedoman dasar yang dipegang para pelaku industri pertahanan secara kongkrit dan operasional. 

 

Industri pertahanan, adalah industri berprofit tinggi mengingat perputaran uang di sekitarnya yang sangat besar. Wapres mengutip data belanja militer dunia pada 2011 berdasarkan riset Stockholm International Peace Research Institute yang mencapai US$1.738 miliar. Jumlah ini, bahkan 2,5 kali PDB Indonesia dan 10 kali jumlah APBN. 

 

"Ini jumlah yang sangat besar untuk produk-produk yang jumlahnya sebetulnya tidak banyak," katanya.

 

Dari angkat itu, menunjukkan bahwa industri pertahanan ini membuka peluang besar bagi suatu negara bila ingin mengembangkan produksi dalam negeri maupun memanfaatkan peluang pasar. 

 

Dari segi perbandingan belanja militer terhadap angka Produk Domestik Bruto (PDB), lanjutnya, anggaran militer Indonesia masih sangat rendah karena hanya berada di angka 0,7%. Angka ini sangat kecil bila dibandingkan dengan belanja Amerika Serikat yang mencapai 4,7% pdari PDB-nya atau bahkan Arab Saudi yang mencapai 10% dari PDB-nya.

 

 "Indonesia belum masuk radar, walau beberapa tahun ini meningkat pesat untuk memenuhi kebutuhan minimal pertahanan kita," kata Wapres. 

 

Wapres juga mengutip statistik impor alat pertahanan Indonesia yang mencapai peringkat 15 dari negara-negara lain di dunia. Hal ini menunjukkan Indonesa masih mempunyai banyak peluang untuk menempatkan produk-produk dalam negeri dan memaksimalkan industri pertahanan. 

 

Menurut Boediono, ajang pameran dua tahunan ini memberikan inspirasi bagi para pelaku industri pertahanan akan potensi pengembangan industri pertahanan dalam negeri selain juga memberikan pendidikan publik mengenai peralatan alutsista (alat utama sistem senjata) yang Indonesia miliki. 

 

Penyelenggaraan Indo Defence 2012 ini adalah yang digelar setiap dua tahun sejak 2004. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan pameran ini akan menjadi ajang untuk mempromosikan produk-produk pertahanan dalam negeri, selain juga untuk menjalin hubungan dagang dengan jaringan industri pertahanan global.  

 

Pada pameran ang digelar hingga 10 November 2012 ini menampilkan lebih dari 600 perusahaan dari 42 negara dan 23 delegasi antara lain Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Azerbaijan, Belanda, Belarus, Belgia, Brunei, Filipina, Finlandia, India, Jepang, Jerman, Kroasia, Korea Selatan, Norwegia, Portugal, Ceko, Rusia, Singapura, Slovakia, Taiwan, Turki, Ukrainia dan Yunani. (faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...