BI Ungkap Biang Kerok Kredit Nganggur di Bank Tembus Rp2.500 T

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: PT Bukit Asam Tbk sedang mencari konsultan independen untuk menentukan valuasi tambang di Bangko dalam rangka merapikan struktur kepemilikan saham di PT Bukit Asam Bangko (BAB).

 

Seperti diketahui, BAB merupakan anak usaha yang didirikan oleh BUMN tambang itu bersama PT Rajawali Asia Resources. Direktur Utama Bukit Asam Milawarma mengatakan saat ini perseroan menguasai 65% saham BAB dan 35% dimiliki oleh Rajawali Asia Resources.

 

"Penataan struktur kepemilikan di BAB ini kan terkait adanya pengalihan IUP [izin usaha pertambangan] dari Bukit Asam ke BAB. Kami memiliki 65% saham di konsorsium itu, Rajawali punya 35%. Dengan masuknya Rajawali, maka harus ada nilai kompensasi [yang dibayarkan ke Bukit Asam]. Oleh karena itu, perlu konsultan independen untuk menilai valuasi cadangan tambang di Bangko,"ujarnya, Selasa (06/11).

 

Pada 2008, lanjut dia, cadangan tambang itu sebenarnya telah divaluasi dengan nilai sebesar US$1,21 per ton dengan cadangan batubara sebanyak 400 juta ton. Saat itu, fungsi BAB hanya sebagai operator tambang dan belum memiliki IUP.

 

"Kemudian kan keluar Undang-Undang No.4 Tahun 2009, yang mengatakan operator tambang itu harus memiliki IUP, sehingga harus diselesaikan dulu pengalihan IUP nya. Oleh karena itu, sekarang harus divaluasi ulang. Nilainya juga kemungkinan berubah dari yang dulu, karena kan tergantung kondisi makro ekonomi, harga batubara, dan lainnnya. Jumlah cadangan saat ini juga sudah menjadi 500 juta ton," tambahnya. (faa)

 

 

 

Sumber