Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Naik 2,88%, Agribisnis pacu pertumbuhan usaha di Jateng

Recommended Posts

SEMARANG: Kegiatan dunia usaha di Jawa Tengah pada Triwulan III/2012 mengalami peningkatan menjadi 25,72% atau naik 2,88% dibandingkan Triwulan II/2012 yang hanya 22,84%.

 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Jateng-DIY Joni Swastanto mengatakan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mencatat peningkatan kegiatan dunia usaha di Jateng pada triwulan II/2012 ini terjadi di mayoritas sektor.

 

”Peningkatan terjadi di mayoritas sektor, terutama sektor pertanian (khususnya subsektor peternakan dan hasil-hasilnya), sektor pengangkutan dan telekomunikasi (khususnya subsektor pengangkutan), sektor industri pengolahan (khususnya subsektor makanan, minuman, dan tembakau), dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (khususnya subsektor perdagangan),” tuturnya, Selasa (6/11).

 

Menurutnya, meningkatnya kegiatan dunia usaha didukung oleh peningkatan produksi dan persediaan, terkait dengan pola permintaan yang meningkat pada Ramadhan dan Idul Fitri, yang diikuti dengan peningkatan penggunaan tenaga kerja, yang mendorong peningkatan kapasitas produksi para pelaku usaha menjadi sebesar 78,46%, lebih tinggi dari kapasitas produksi triwulan II/2012 sebesar 77,78%.

 

Dia mengatakan, mayoritas responden menyampaikan bahwa harga jual secara umum masih relatif stabil. Namun demikian, lanjutnya beberapa sektor mengalami penurunan harga jual, terutama subsektor makanan, minuman, dan tembakau, dan subsektor perdagangan.

 

“Ini terkait dengan kebijakan pelaku usaha untuk meningkatkan volume penjualan ditengah tingkat persaingan yang tinggi, khususnya pasca perayaan Ramadhan dan Idul Fitri. Penurunan harga jual ini selaras dengan kecenderungan penurunan harga secara umum di Jateng, tercermin dari angka deflasi di propinsi ini September lalu sebesar 0,16%, jauh lebih rendah dibandingkan kondisi Juni yang mengalami inflasi sebesar 0,67%,” tuturnya.

 

Namun demikian, lanjutnya, pada Triwulan IV/2012, responden memperkirakan kegiatan usaha mengalami penurunan, yang diperkirakan dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan meminimalkan persediaan, ekspektasi penurunan produksi terkait siklus penurunan kegiatan usaha pasca Idul Fitri, dan trend penurunan permintaan pada akhir tahun.

 

“Penurunan  kegiatan usaha ini  diprediksi terjadi pada sektor perdagangan, sektor industri pengolahan, diikuti sektor pengangkutan dan telekomunikasi. Dan perkiraan penurunan kegiatan usaha di Triwulan IV/2012 itu sejalan dengan hasil SKDU Nasional yang memprediksikan turun sebesar 20,64%,” ujarnya. (k39/arh)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...