Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KINERJA EMITEN: Bank Sulselbar Bukukan Kenaikan Laba 24,98% jadi Rp234,68 mi

Recommended Posts

JAKARTA: PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat membukukan laba tahun berjalan sesudah pajak Rp234,68 miliar per September 2012, tumbuh 24,98% dari Rp187,77 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Berdaarkan laporan keuangan emiten perbankan itu, laba hampir seluruhnya ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/ NII) Rp535,97 miliar, tumbuh 12,82% dari Rp475,03 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

 

Pendapatan bunga bersih berhasil menutupi beban operasional selain bunga bersih Rp215,51 miliar, sehingga laba operasional menjadi Rp320,45 miliar. 

 

Meski masih mencatatakan beban, akan tetapi beban operasional selain bunga bersih perusahaan sebenarnya sedikit membaik jika dibandingkan kuartal III/ 2011 yang mencapai Rp217,88 miliar. 

 

Selain itu Rasio beban operasional pendapatan operasional (BOPO) juga mengalami perbaikan menjadi 63,56% per September 2012 dari 70,65% per September 2011.

 

Kenaikan pendapatan bunga bersih tersebut sejalan dengan pertumbuhan kredit perseroan yang mencapai 11,51%, meski marjin bunga bersih menurun dari 10,09% per kuartal III/ 2011 menjadi 9,18% per kuartal III tahun ini.

 

Adapun penyaluran kredit Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang dipimpin oleh Ellong Tjandra ini mencapai Rp5,72 triliun per September 2012 dengan rasio rasio kredit bermasalah (non performing loan/ NPL) gross 2,09%. 

 

NPL mengalami sedikit kenaikan jika dibandingkan dengan pencatatan September 2011 yang mencapai 2,06% dari penyaluran kredit Rp5,13 triliun.

 

Dengan dibantu pertumbuhan kredit, bank yang menargetkan dapat melantai di bursa pada 2014 ini berhasil membukukan aset Rp9,81 triliun pada kuartal III/ 2012, tumbuh 34,59% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,29 triliun.

 

Sementara itu pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 44,57% menjadi Rp7,45 triliun per September 2012 dari Rp5,15 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

 

Peningkatan DPK terutama didorong oleh pertumbuhan giro yang mencapai 101,67% dari Rp2,04 triliun pada kuartal III/ 2011 menjadi Rp4,11 triliun pada kuartal III/ 2012.

 

Dengan demikian struktur DPK mengalami perbaikan melalui peningkatan dana murah yang tadinya mengambil porsi 61,48% dari total DPK per September 2011, menjadi 70,90% dari total DPK September 2012 atau mencapai Rp5,18 triliun.

 

Tingginya pertumbuhan DPK membuat rasio penyaluran kredit terhadap DPK (loan to deposit ratio/ LDR)  turun menjadi 63,56% dari 70,65%. (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...