Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA:Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok, Sahat Simatupang,  sempat emosi dan mencak-mencak  ketika ditanya soal   dirinya  tidak tegas dalam menegakkan aturan di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

 

Dia juga terlihat emosi ketika disinggung persoalan rangkap jabatan KaOP Tanjung Priok sekaligus dirinya sebagai Komisaris di PT.Multi Terminal Indonesia (MTI)-anak perusahaan Pelindo II di Pelabuhan Tanjung Priok

 

"Siapa yang bilang begitu kalian jangan fitnah ya. Saya tidak suka cara-cara begitu.Kok masalahnya di bawa-bawa ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi, " ujarnya menanggapi konfirmasi Bisnis usai melantik pengurus Dewan Pelabuhan Tanjung Priok hari ini, Selasa (23/10/2012).

 

Sejumlah kalangan pengusaha  pelabuhan Priok yang enggan disebut identitasnya menuding Kepala OP tidak tegas. Indikasinya  sampai kini tak mampu  memperbaharui tarif Less than Container Load (LCL) yang sudah kadaluarsa sejak dua tahun lalu. 

 

Kepala OP Tanjung Priok  juga dinilai tidak tegas dalam menertibkan tarif kargo impor LCL (barang dalam satu kontainer milik banyak consignee/pemilik) yang makin tak terkendali termasuk lolosnya kebijakan Pelindo II/MTI menerapkan tarif mekanis Gantry Lufting Crane (GLC) Rp 17 ribu/ton secara sepihak.

 

Kebijakan tersebut bertentangan  dengan Keputusan  Menhub (KM) No 35 Tahun 2007    yang menyebut  tarif jasa barang dari dan ke kapal ditetapkan berdasarkan  kesepakatan antara pengguna dan penyedia jasa. (k1/sut)

 

 

 

Sumber