Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA:  Produksi pangan dan manufaktur untuk penyerapan pasar domestik dinilai belum bisa mengimbangi tingginya pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat, sehingga dua penunjang pertumbuhan ekonomi nasional tersebut diisi oleh produk-produk impor.

 

Natsir Mansyur, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik, menuturkan Indonesia sebagai negara yang memiliki pertumbuhan di atas 6% dalam 3 tahun berturut-turut memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup baik sehingga berpengaruh positif pada daya beli yang besar, khususnya kepada produk pangan dan produk hasil manufaktur.

 

“Pertumbuhan naik, daya beli naik, khususnya untuk konsumsi pangan dan manufaktur. Namun sayang, produksi pangan dan manufaktur Indonesia masih kurang. Faktanya kekurangan ini malah diisi produk impor,” katanya hari ini, Selasa (16/10/2012).

 

Kadin menilai angka produksi pangan dan manufaktur belum signifikan sehingga tidak mencukupi kebutuhan-kebutuhan domestik.

 

Selain itu, industri dalam negeri belum siap menyerap daya beli masyarakat yang naik sebagai konsekuensi dari tingginya pertumbuhan.

 

 

“Kondisi tersebut akan berdampak kepada impor, dikhawatirkan ini bisa berlangsung sampai 5 tahun yang akan datang,” ungkap Natsir. (sut) 

 

 

 

Sumber