Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PLTU JATENG: Penyelesaian diperkirakan molor

Recommended Posts

NUSA DUA, Bali: Penyelesaian PLTU Jawa Tengah diperkirakan akan mundur dari jadwal. Pasalnya, proyek ini masih terkendala masalah keuangan.

 

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Nur Pamudji mengatakan, seharusnya PLTU Jawa Tengah sudah bisa menyelesaikan financial closing pada Oktober ini. Namun, penyelesaian ditunda sampai studi lingkungan selesai.

 

“Financial close ditunda. Perkiraan saya ini akan mundur, paling 3 bulan,” kata Nur di sela-sela acara Conference on Electric Power Supply Industry (CEPSI) di Nusa Dua, Senin (15/10/2012).

 

Seperti diketahui, sebelumnya PLN telah sukses menggelar lelang IPP pertama kalinya dengan skema PPP untuk PLTU Jawa Tengah berkapasitas 2x1.000 MW. Pada 6 Oktober 2011 ditandatangani perjanjian penjaminan antara Menteri Keuangan dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sebagai penjamin, dengan PT Bhimasena Power Indonesia selaku pengembang listrik swasta. Bhimasena merupakan entitas yang dibentuk oleh Jpower-Itochu-Adaro yang memenangkan tender ini.

 

Nur mengatakan konsorsium seharusnya merampungkan financial close pada Oktober. Hal ini lantaran pemberi pinjaman sudah teken kontrak oleh pengembang. Namun, proses ini belum selesai karena proyek masih terkendala akusisi lahan lokasi pembangkit akibat penolakan warga.

 

Masalah lahan, kata Nur, selalu ada dalam setiap proyek infrastruktur seperti pembangkit dan transmisi. Dia berharap hal yang menjadi tanggungjawab pihak pengembang itu bisa diselesaikan dengan musyawarah.

 

Proyek PLTU Jawa Tengah diperkirakan beroperasi komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 2017. Teknologi yang digunakan adalah supercritical/ultra-supercritical, yang memiliki tingkat efisiensi dan emisi karbon lebih baik dari pembangkit batu bara yang dimiliki PLN saat ini.

 

Nilai investasi dari proyek ini diperkirakan sebesar USD 3,2 Milyar atau sekitar Rp 30 Trilyun. Jangka waktu kontrak pembelian listrik dengan PLN (power purchase agreement/PPA) adalah 25 tahun dengan skema Build-Operate-Transfer (BOT). (msb)

 

Untuk mendanai proyek, konsorsium berupaya memperoleh pinjaman sebesar US$ 3 milyar atau 75% dari total nilai proyek. Konsorsium mendapat pinjaman dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC). (msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...