Harga Cabai Rawit Naik Tajam, Minyakita Masih di Atas HET

[Parno Pemilik Lapak 0]

NEW YORK: Hedge fund memotong harga komoditas ke level terendah sejak pertengahan Agustus sebelum tanda-tanda ekonomi AS membaik dan menurunnya stok gandum mendorong harga ke posisi tertinggi dalam 3 pekan.

 

 

Spekulan mengurangi posisi net-long dari 18 kontrak berjangkan AS dan opsi sebesar  0,4% menjadi 1,24 juta kontrak pada pekan yang berakhir 9 Oktober, terendah sejak 14 Agustus, menurut data Commodity Futures Trading Commission AS.

 

Indeks Standard & Poor GSCI Spot dari 24 bahan mentah naik 0,9% pekan lalu, menyentuh 674,77 pada 11 Oktober, tertinggi sejak 19 September. Sementara itu, Indeks MSCI All-Country World di bursa merosot 2%.

 

Harga kontrak jagung turun ke level terendah sejak Juli sebelum pemerintah AS memangkas proyeksi persediaan pada 11 Oktober. Begitu juga dengan taruhan harga minyak kedelai, anjlok 64%.

 

Tingkat keyakinan konsumen AS secara tak terduga melonjak ke level tertinggi pada Oktober sebelum resesi dimulai. Data pengangguran AS pun jatuh ke level terendah dalam 4 tahun.

 

Menurut Indeks Citigroup Economic Surprise keadaan ekonomi juga membaik, lebih dari antisipasi yang diprediksikan, tertinggi sejak akhir Februari.

 

Harga komoditas melonjak 11% sejak 30 Juni akibat adanya stimulus yang digelontorkan oleh bank sentral AS, Eropa, dan Jepang.

 

 

"Ketakutan terhadap ekonomi yang memburuk tetap dan terus akan menahan pasar namun laporan yang ada tetap menopang harga komoditas,” ujar James Paulsen, Chiev Investment Strategies Wells Capital Management di Minneapolis.

 

"Ada bukti yang berkembang, menunjukkan bahwa ekonomi AS tengah bersiap-siap untuk pulih,” tambahnya.(sut)

 

 

 

Sumber