Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKSPOR CHINA: Melejit 9,9%, Redakan Kekhawatiran Resesi Globat

Recommended Posts

BEIJING: Kinerja ekspor China mencatatkan pertumbuhan terpesat  dalam 3 bulan terakhir,  sehingga meredakan kekhawatiran akan ancaman resesi global.

 

Administrasi Pabean China akhir pekan lalu di Beijing melaporkan kenaikan ekspor sebesar 9,9% dari periode yang sama tahun lalu. Angka itu  melampaui estimasi rata-rata para ekonom yang disurvei Bloomberg yakni 5,5% dan pertumbuhan ekspor pada Agustus, yakni 2,7%.

 

Adapun impor pada bulan lalu naik 2,4% dari bulan yang sama tahun lalu, sehingga surplus perdagangan China mencapai US$27,7 miliar, tertinggi sejak Juni 2012. Pemulihan sentimen konsumen Amerika Serikat  juga dinilai dapat menopang kinerja ekspor China.

 

“Pertumbuhan ekspor China bisa terjaga pada 8% hingga 9% pada kuartal keempat, tapi pertumbuhan lebih dari 10% sepertinya sulit karena resesi Eropa tetap buramkan prospek ekspor ke sana,” kata Liu Li-Gang, ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd.

 

Pekan lalu, Dana Moneter Internasional memperingatkan adanya ancaman pertumbuhan ekonomi global yang lebih lambat jika pemerintah di Eropa dan AS tidak mampu menjawab permasalahan ekonomi mereka.

 

Melebarnya surplus perdagangan China juga dapat menguntungkan kandidat presiden AS dari Partai Republik Mitt Romney yang berjanji jika terpilih akan mencap China sebagai manipulator mata uang, langkah yang belum pernah dilakukan sejak 1994.

 

Menurut Liu, retorika anti-China akan menguat menjelang pemilihan umum (pemilu) presiden AS pada 6 November 2012, sehingga nilai tukar yuan yang telah menguat dalam 19 tahun terakhir terhadap dollar AS akan terus terapresiasi.

 

“Resesi di zona euro, ancaman jurang fiskal AS, dan konflik dengan Jepang kemungkinan akan menghambat pertumbuhan ekspor China dalam beberapa bulan kedepan,” kata Ding Shuang, ekonom Citigroup Inc.

 

Bank sentral China akhir pekan lalu melaporkan kredit perbankan berdenominasi yuan tumbuh 623,2 miliar yuan atau US$99,5 miliar, lebih rendah dari estimasi rata-rata para ekonom yakni 700 miliar yuan. (Bloomberg/if)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...