Dukung Pemulihan, Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Aceh Tamiang

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bisnis aplikasi telah menciptakan 519.000 pekerja baru di Amerika Serikat.

 

 

Asosiasi Internasional untuk Telekomunikasi Nirkabel (CTIA) dan The Application Developers Alliance melaporkan terdapat sekitar 2,4 juta aplikasi di lebih dari 11 sistem operasi. Jumlah aplikasi itu lebih dari 28 toko non-operator independen. Pada 2011, pendapatan aplikasi mobile tercatat hampir US$10 miliar. Periset memprediksi pendapatannya lebih dari US$46 miliar pada 2016.

 

 

Presiden dan CEO CTIA Steve Largent mengatakan ekonomi aplikasi tumbuh sejak 2008, ketika toko iTunes dan Android Market pertama kali dibuka. Sampai sekarang tidak ada tanda-tanda bakal melambat.

 

Banyak pengembang aplikasi menggunakan perangkat nirkabel untuk mengembangkan efisiensi dan efektivitas di pelbagai industri seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi sejak 4 tahun lalu.

 

 

"Persaingan antarindustri dan konsentrasi dalam mendorong layanan bagi konsumen akan mengakibatkan banyak perangkat dan aplikasi yang lebih inovatif,? kata Largent dalam situs CTIA.

 

 

Industri aplikasi telah menciptakan lebih dari 5 juta pekerja dalam 5 tahun sejak iPhone meluncur. Industri baru ini mendorong tumbuhnya inovasi dan jumlah pekerja di pusat kota dan desa.

 

 

Ambil contoh Applico, perusahaan pengembangan aplikasi yang berbasis di New York. Pada Mei 2010 dia baru mempekerjakan seorang karyawan. Prediksinya, hingga akhir tahun ini terdapat 150 karyawan.

 

 

Pertumbuhan jumlah pekerja tidak hanya terjadi di negara bagian pengadopsi teknologi tinggi seperti California dan Washington. Pertumbuhan juga terjadi di beberapa negara bagian yang tak diperkirakan sama sekali, seperti Virginia dan Maryland. Para pengembang di dua negara bagian itu mengembangkan aplikasi bagi sektor pemerintah dan militer.

 

 

Adapun, pengembang aplikasi di Massachusetts membuat aplikasi agar pendidikan tinggi dapat diakses dengan mudah. (arh)

 

 

 

Sumber