Video: Antrian Perawatan Pesawat Capai 5 Tahun, Bisnis MRO Laris Manis

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan terdapat enam problem krusial dalam pengelolaan sumber daya alam seiring implementasi otonomi daerah, yang harus segara dicari solusi demi masa depan bangsa.

 

Pertama, katanya, apakah sumber daya alam (SDA) sudah dikelola secara berkesinambungan mengingat terbatasnya cadangan SDA yang ada. "Pertanyaan kritis selanjutnya adalah apakah pengelolaan SDA tersebut sudah berkeadilan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat?" katanya dalam seminar nasional bertajuk Sumber Daya Alam Untuk Rakyat, Sabtu (6/10/2012).

 

Ketiga, sambungnya, apakah peran pemerintah daerah sudah memadai baik dalam aspek menegement tata kelola maupun regulasi. Keempat, seberapa besar masyarakat bisa mengakses SDA yang ada bagi peningkatan kesejahteraan mereka.

 

"Pertanyaan selanjutnya bagaimana penerimaan negara secara optimal dan berkeadilan?Dan terakhir apakah sudah benar cara kita saat ini memberikan SDA kepada orang-orang tertentu untuk mengelolanya secara bertanggungjawab," tuturnya.

 

Politisi Partai Amanat Nasional itu melihat pengelolaan SDA saat ini belum berjalan secara berkesinambungan dan berkeadilan sehingga perlu tata kelola yang baru.

 

"Secara personal saya gelisah melihat ini karena tidak mungkin pengelolaan SDA diteruskan seperti ini karena bisa merusak lingkungan dan masa depan bangsa ini," terangnya.

 

Maka dari itu, menurutnya, perlu konsep baru untuk mengelola SDA yang salah satunya melalui renegosiasi kontrak-kontrak SDA. "Itu harus dilakukan kalau mau tahu apakah kontrak tersebut sudah berkeadilan dan berkesinambungan," ujarnya.

 

Selain renegosiasi kontrak, sambungnya, pengelolaan SDA harus dilakukan melalui hilirisasi smelter di Tanah Air. "Konsep keadilan SDA itu adalah value added dilakukan di dalam negeri. Kapan negera ini maju kalau kita hanya menjadi pengekspor bahan mentah," tegasnya.

 

 

 

Sumber