AC 1 PK Rp3 Jutaan di Transmart Full Day Sale Bonus Pipa dan Pasang

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: PT Bukit Sentul City Tbk membukukan prapenjualan hingga September 2012 mencapai Rp407 miliar, naik 31% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp310,2 miiar.

 

Corporate Communications Manager Sentul City Nidia N . Ichsan mengatakan jumlah tersebut telah mencapai 68% dari total target marketing sales perseroan tahun ini sebesar Rp600 miliar. Pencapaian marketing sales sebagian besar berasal dari kontribusi sektor perumahan.

 

?Kami optimistis target bisa terlampaui mengingat pertumbuhan ekonomi yang pesat di Jakarta telah menyebabkan permintaan yang tinggi untuk perumahan kelas menengah,? katanya kepada Bisnis, Rabu (03/10/2012).

 

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, saat ini perseroan telah menguasai lahan seluas 3.029 hektare serta cadangan lahan seluas 166 hektare? yang dapat dikuasai di masa mendatang.

 

Lahan yang telah dikembangkan baru 1.415 hektare, sehingga masih terdapat lahan seluas 1.614 hektare yang prospektif untuk dikembangkan dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

 

Selain itu beroperasinya Bogor Ring Road menjadikan Sentul City sebagai kawasan yang lebih terbuka, mudah diakses dan mempunyai satu kesatuan ruang dengan pusat kota Bogor yang bisa ditempuh hanya dalam waktu 5 menit.

 

Proyek Baru

 

Pada kuartal IV/2012, perseroan juga akan menambah proyek lagi yakni hotel bintang tiga dengan nama Savannah Green Roof, Eco Park dan Pasar Apung. Untuk proyek Savannah Green Roof, lanjutnya, akan memiliki kamar sebanyak 70 unit dan akan diluncurkan pada November mendatang.

 

Hingga?September 2012, perseroan telah membangun rumah sebanyak 264 unit? dan direncanakan pada kuartal IV akan dibangun 40 unit, sehingga total rumah yang dibangun pada 2012 menjadi 304 unit.

 

Sebelumnya, emiten berkode BKSL ini menambah produk perumahan dengan meluncurkan dua proyek residence baru pada kuartal III/2012 dengan nama Habiture dan Santorini.

 

Proyek residence Herbiture yang memiliki luas 13,5 hektare diperkirakan akan menelan biaya investasi sebesar Rp800 miliar. Sedangkan proyek residence Santorini memiliki luas 250 meter persegi dan menelan biaya hingga Rp111 miliar.

 

?Proyek Santorini tahap pertama ini memiliki 47 unit, sedangkan untuk residences Habiture memiliki 105 unit,? tuturnya.

 

Dia menambahkan proyek residence Habiture akan dijual dengan harga berkisar Rp4 miliar-Rp7 miliar per unitnya, sedangkan proyek Santorini dengan kisaran harga Rp1,4 miliar rupiah. ?(sut)

 

 

 

Sumber