Raja Rokok RI Putuskan Ganti Nama Perusahaan Karena Mimpi

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pengusaha meminta kalangan serikat pekerja tidak semata-mata meminta upah tinggi tanpa melihat kondisi perusahaan.

 

Anggota Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) ?Anthony Hilman mengatakan penetapan upah sudah melalui banyak pertimbangan, termasuk menghitung kebutuhan pekerja.

 

"Rezim upah murah itu sebenarnya tidak ada. Pekerja juga harus melihat seberapa besar kemampuan perusahaan membayar pekerja," katanya kepada Bisnis, Selasa (2/10/2012).

 

Dia mengatakan upah minimal sebenarnya tidak bisa secara otomatis menjadi indikasi untuk menggambarkan kesejahteraan pekerja secara keseluruhan. Upah minimum, lanjutnya, hanya berlaku untuk pekerja dengan kriteria tertentu saja.

 

Menurutnya, penetapan upah minimum juga sudah mengacu pada penghitungan kebutuhan hidup layak yang melibatkan pekerja.

 

"Pengusaha itu bukan sengaja membayar upah murah, tapi murni karena kemampuan usaha. Jangan samakan kemampuan setiap perusahaan dalam membayar pekerja," katanya.

 

Menurutnya, apabila perusahaan dipaksa untuk membayar upah sesuai keinginan pekerja malah berpotensi menimbulkan masalah baru, seperti adanya pemutusan hubungan kerja atau hingga menutup perusahaan.

 

"Jika ini terjadi akan membuat pekerja sektor informal bertambah. Ini bahaya, karena pekerja sama sekali tidak mendapatkan perlindungan jika bekerja pada sektor informal," ujarnya.

 

Kalangan serikat pekerja berencana melakukan aksi besar-besaran pada Rabu (3/10) dengan tuntutan penghapusan pekerja alih daya dan rezim upah murah.(sut)

 

 

 

Sumber