Tak Lagi Dikenai BBNKB, Ada Ketentuan Baru soal Kendaraan Hibah di DKI

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

NEW YORK - Harga minyak mentah Brent kembali merosot, lantaran data-data ekonomi di Asia mulai terjadi kontraksi. Sementara di zona euro para investor lebih optimistis lantaran menguatnya data manufaktur Amerika Serikat (AS).Senior Vice President Jefferies Bache, Andrew Lebow mengatakan, angka produksi di AS yang menguat terseret oleh pelemahan data di Eropa. Sementara manufaktur di zona mencatatkan data kuartalan terburuk selama tiga tahun terakhir.

 

"Sepertinya kita melihat beberapa profit taking hari ini, tapi saya masih berpikir pendorong utama pasar adalah faktor ekonomi," kata analis Tradition Energy di Stamford, Gene McGillian, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (2/10/2012).

 

Minyak mentah Brent untuk pengiriman November turun 20 sen dan menetap di USD112,19 per barel, dengan level tertinggi USD113,27 per barel. Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), naik 29 sen menjadi USD92,48 per barel, setelah sempat mencapai USD93,33 per barel.

 

Brent telah mencatat kenaikan 14,9 persen pada kuartal III-2012, menyusul penurunan 20 persen pada kuartal II-2012, sementara minyak mentah AS naik 8,5 persen setelah merosot 17,5 persen pada April-Juni.

 

Volume perdagangan yang terjadi cukup moderate, dengan Brent turun 27 persen dan minyak mentah AS turun hampir 33 persen.

 

Premi Brent untuk minyak mentah AS menipis ke USD19,78 per barel, setelah mendekati USD21,00 per barel, level tertinggi sejak pertengahan Agustus.

(mrt)

 

 

 

Sumber