Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KRISIS GLOBAL: Ekspor asal Bali terus turun

Recommended Posts

DENPASAR: Badan Pusat Statistik mencatat ekspor asal Bali terus mengalami penurunan akibat minimnya daya beli dan krisis yang masih melanda disejumlah negara pembeli potensial.

 

Badan Pusat Statsitik Bali mencatat ekspor barang asal Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di domestik pada Agustus 2012 hanya mencapai US$42,72 juta.

 

Angka ini menurun 17,75% dibandingkan dengan nilai ekspor Agustus 2011 yang mencapai US$51,94 juta, dan juga menurun 12,64% jika dibandingkan dengan Juli 2012 yang mencapai US$48,90 juta.

 

Sebagian besar ekspor pada Agustus 2012 ditujukan ke negara AS sebesar 25,74%, Jepang 10,98%, Singapura 8,80%, Australia 8,11%, dan Hong Kong dengan proporsi 5,83%.

 

Adapun komoditas utama yang diekspor pada Agustus 2012 adalah produk ikan dan udang sebesar 16,98%, produk pakaian jadi bukan rajutan 14,92%, produk perhiasan/permata 13,07%, produk kayu, barang dari kayu 10,28% serta produk perabot, penerangan rumah dengan persentase 8,52%.

 

Untuk lima komoditas utama itu, seluruhnya mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. ?Penurunan terbesar justru ada di komoditas andalan Bali, yakni produk ikan dan udang serta kayu dan barang dari kayu,? katanya kepala BPS Bali, Gde Suarsa, Senin (1/10).

 

Penurunan itu, lanjutnya, juga terjadi pada Juli 2012 mencapai US$48,90 juta mengalami penurunan sebesar 1,74% jika dibandingkan dengan Juni 2012 yang mencapai US$49,68 juta .

 

Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Bali, Ketut Dharma Siadja mengatakan penyebabnya karena krisis global yang melanda pasar ekspor seperti AS dan Eropa. ?Kemungkinan di eropa masih akan berlangsung lama. Namun krisis di AS sudah mulai membaik,? paparnya kepada Bisnis.

 

Kendala lain yang masih menghantui ekspor, jelasnya, adalah mahalnya bahan baku kayu yang mengalami kenaikan harga hingga 20% pada pertengahan 2012. Pada kenaikan harga bahan baku ini, jelas ekspor kerajinan kayu akan lebih tertekan pada tingkat persaingan harga.(msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...