Sinergi Kementan-TNI Salurkan 10 Ton Bahan Pangan ke Bener Meriah Aceh

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terus berusaha menutup peluang korupsi tidak hanya dalam proses pengadaan barang dan jasa, tapi juga dalam pelayanan pelanggan dengan menutup peluang tatap muka.

?

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan meski peluang korupsi dalam pelayanan pelanggan nilainya tidak sebesar peluang korupsi dalam proses pengadaan, namun kejadiannya cukup banyak terjadi.

?

?Peluang korupsi di pengadaan barang dan jasa memang besar sekali, nilainya signifikan. Di pelayanan pelanggan, korupsinya kecil tapi kejadiannya banyak dan citranya PLN jadi buruk. Walaupun bayarnya hanya Rp50.000, Rp100.000, tapi orang-orang itu kesal. Ada kesan PLN itu sarang korupsi,? ujarnya di sela-sela acara ?Workshop nasional pelayanan kelistrikan yang bebas korupsi? hari ini, Jumat (28/9).

?

Nur mengatakan PLN sudah lama menerapkan e-procurement untuk mempersempit peluang korupsi di pengadaan barang dan jasa. Sedangkan, untuk menutup peluang korupsi di pelayanan pelanggan, PLN juga telah menerapkan sistem online. Sehingga, peluang tatap muka antara pelanggan dengan pegawai PLN bisa ditiadakan.

?

Misalnya untuk memohon penyambungan baru, masyarakat bisa menghubungi call center 123 atau layanan online melalui website http://www.pln.co.id/. Selain penyambungan baru, masyarakat juga bisa memproses perubahan daya dan penyambungan sementara.

?

?Misalnya saat pelanggan ingin memohon penyambungan baru. Dia bisa telepon 123 atau buka website. Seorang pelanggan harus dapat info yang jelas, berapa dia harus bayar dan bagaimana caranya. Sekarang bayarnya bisa di ATM. Kami bangun sistem agar tidak ada tatap muka antara calon pelanggan dengan pegawai PLN, sehingga peluang korupsi itu kecil,? jelas Nur.

?

Menurut Nur, selain penyambungan baru, peluang korupsi bisa terjadi dalam kasus permohonan perbaikan gangguan mati listrik di rumah-rumah. Hal ini juga membuat masyarakat jelas menjadi tidak nyaman dan membuat citra PLN jadi buruk. (api)

?

 

 

 

Sumber