Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Tarif angkutan umum picu inflasi Agustus

Recommended Posts

JAKARTA: Ekonom menilai kenaikan tarif angkutan umum dan meningkatnya jumlah uang beredar di tengah tingginya permintaan barang dan jasa turut memicu inflasi pada Agustus ke kisaran 5,4%.

 

A. Tony Prasetyantono, Komisaris Independen Bank Permata, menuturkan inflasi tidak bisa dihindari pada bulan-bulan yang bertepatan dengan puasa dan Lebaran. Demikian pula pada bulan lalu, laju inflasi bulanan diperkirakan berkisar 0,9%, relatif lebih rendah dibandingkan bulan Ramadhan dan Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya yang selalu di atas 1%.

 

“Perkiraan inflasi year on year [Agustus 2011 dibanding Agustus 2010] 5,4%,” ujar dia melalui pesan singkat, tadi malam.

 

Selain karena meningkatnya permintaan barang dan jasa, menurut Tony, yang juga memicu inflasi pada Agustus adalah karena meningkatnya jumlah uang beredar. Hal itu sejalan dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR), bonus dan pendapatan lain yang diperoleh pekerja pada bulan tersebut.

 

Kemudian, lanjut Tony, sifat permisif pemerintah yang membiarkan terjadinya kenaikan tarif angkutan umum, seperti kereta, juga ikut menyumbang inflasi. Seharusnya, pemerintah dan BUMN bisa mengendalikan harga tiket kereta sehingga tekanan inflasi bisa diminalisir.  

 

“Tiket kereta yang mestinya di bawah kendali pemerintah dan BUMN, malah diizinkan naik 100%. Bagaimana mau mengontrol inflasi? Ternyata pemerintah sendiri cenderung permisif atau ‘mengizinkan’ inflasi melalui kebijakan tarif kereta,” tandasnya.

 

Solusi ke depannya, kata Tony, pemerintah harus mampu mengamankan pasokan barang untuk bisa mengendalikan inflasi di kisaran yang aman. Lalu, pemerintah jangan lagi memberi ruang gerak terlalu besar bagi kenaikan harga.

 

Helmy Arman, Ekonom Bank Danamon, memperkirakan laju inflasi pada Agustus sekitar 0,93% dibandingkan realisasi inflasi bulan sebelumnya. “Selain makanan, harga emas perhiasan kelihatannya akan menyumbang [inflasi] cukup besar [pada Agustus].”

 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya inflasi pada Juli sebesar 0,67% dengan sumbangan terbesar dari pergerakan harga bahan pangan. Inflasi kumulatif Januari hingga Juli tercatat sebesar 1,74% dan jika dibandingkan pada Juli 2010 (year on year) sebesar 4,61%.

 

Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan sangat mungkin inflasi Agustus di bawah 1%, jika pemerintah efektif menggelar operasi pasar di minggu-minggu terakhir menjelang Lebaran. Pasalnya, permintaan atau daya beli masyarakat baru akan memuncak pada pekan terakhir dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri.

 

“[inflasi tahunan] kemarin [Juli] masih 4,61%. Untuk inflasi year-on-year bulan Agustus tergantung inflasi Agustus tahun lalu, yang kalau tidak salah 0,6%. Pokoknya kalau dia di atas itu, year-on-year -nya akan naik. Tapi kok saya menduga year on year-nya tidak akan tembus lagi ke 5%,” tuturnya. (ln)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...