Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

ANALISIS IHSG: Waspadai tekanan baru dari sengketa Jepang-China

Recommended Posts

JAKARTA: Selama pekan kemarin indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terkoreksi setelah mengalami penguatan berturut pada dua pekan sebelumnya.

 

Dengan rata-rata panguatan 2%, indeks akhirnya harus mengalami koreksi teknikal. Meski begitu koreksi yang terjadi tidak membuat indeks turun tajam.

 

Pasalnya, dibandingkan dengan pekan sebelumnya, indeks hanya terkoreksi 0,29% dan berakhir di level 4.244,62.

 

Euforia keputusan the Fed untuk melakukan kebijakan Quantitative Easing (QE) untuk ketiga kalinya tampaknya telah usai. Pada pembukaan awal pekan indeks justru melemah tipis 0,04%.

 

Kecilnya nilai QE yang dikeluarkan juga tampaknya membuat pelaku pasar ragu akan efektivitas tersebut.

 

Jika dibandingkan QE-1, The Fed mengucurkan US$1,65 triliun dan mendongkrak IHSG 140,6%. Sementara pada QE-2 mengecil jadi US$600 miliar dan membuat IHSG naik 7,8%.

 

Pada QE-3 yang baru saja diumumkan, The FED hanya mengeluarkan dana sebesar US$40 miliar saja. Wajar jika banyak pihak meragukan efektivitas kebijakan QE-3 tersebut.

 

Angka pengangguran AS dalam 4 tahun terakhir bertengger di atas level 8%. Namun di satu sisi, angka penjualan rumah AS Agustus naik 7,8% ke 4,82 juta, level tertinggi 2 tahun.

 

Penurunan tipis pada pekan lalu tidak terlepas juga oleh kebijakan Bank Sentral Jepang (BoJ) yang mengikuti langkah The Fed.

 

BoJ akan melonggarkan kebijakan moneter dengan menambah anggarannya untuk program pembelian aset sebesar 10 triliun yen.

 

Penurunan perekonomian dunia dan baru-baru ini muncul ketegangan dengan China mengenai sengketa wilayah di Laut China Timur akan menambah penurunan ekspor negara itu.

 

PDB Jepang pada kuartal II/2012 saat ini terkontraksi menjadi 0,30% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 1,40%.

 

Akibat dari perseteruan tersebut, Jepang menutup sejumlah perusahaan, pabrik, dan toko-toko mereka di China menyusul keadaan yang makin panas dan tidak menguntungkan.

 

Di lain pihak, China bisa saja menghentikan ekspor beberapa bahan penting untuk Jepang, seperti produksi logam langka dan membuang obligasi pemerintah Jepang senilai US$ 230 juta.

 

Pada pekan ini indeks tampaknya akan bergerak mixed dan lebih bersifat teknikal karena belum adanya sentimen positif atau pun negatif yang dapat membuat indeks bergerak cukup tajam.

 

Hanya saja perkembangan perseteruan Jepang-China dapat memberikan tekanan baru bagi pergerakan indeks dan pasar tampaknya wait and see menantikan kabar selanjutnya. (Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...