Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

BALIKPAPAN : Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menerapkan kebijakan nilai investasi minimal untuk kegiatan eksplorasi sebesar 10% dari total investasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang disetujui pada anggaran di tahun tersebut.

 

Kepala BP Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi Ngatijan mengatakan kebijakan tersebut mulai diterapkan pada anggaran 2012 yang persetujuannya dilakukan pada akhir 2011.

 

Jumlah nilai investasi untuk eksplorasi minimal sebesar 10% dari total rencana investasi diharapkan bisa meningkatkan jumlah cadangan migas yang dimiliki oleh Indonesia.

 

Menurutnya, penerapan kebijakan ini didasarkan pada rasio cadangan pengganti (reserve replacement ratio /RRR) yang masih lebih rendah dibandingkan dengan rasio produksi.

 

Pada 2011, RRR migas mencapai 61% atau baru melebihi setengah dari angka produksinya. Apabila dibandingkan dengan tingkat RRR pada 2010, angka ini meningkat karena pada tahun tersebut RRR-nya hanya mencapai 41%.

 

?Atas alasan ini kami dorong agar KKKS mampu mencari lokasi pengeboran yang baru sehingga produksi dalam negeri tidak cepat habis,? ujarnya dalam Edukasi Wartawan Industri Hulu Migas yang digelar oleh Total E&P Indonesie, Sabtu (22/9/2012).

 

Penerapan kebijakan tersebut, imbuh Ngatijan, telah diikuti oleh seluruh perusahaan KKKS yang melakukan kegiatannya di Indonesia.

 

Saat ini, investasi untuk eksplorasi nilainya mencapai lebih dari 10% dari total investasi yang dikeluarkan oleh KKKS. (ra)

?

 

 

 

Sumber