Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PERBANKAN SUMUT: Kekurangan Dana Pihak Ketiga, Aktivitas Turun

Recommended Posts

MEDAN-Aktivitas perbankan di Sumatera Utara selama Juli 2012 menurun dari bulan sebelumnya ditandai dengan berkurangnya perhimpunan dana pihak ketiga karena tingginya kegiatan ekonomi masyarakat.

 

Mikael Budisatrio, Deputi Direktur Ekonomi dan Moneter Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX, mengemukakan aset perbankan di Sumatera Utara selama Juli 2012 mencapai Rp162,87 triliun, turun 3,42% dari Juni 2012 yang mencapai Rp168,63 triliun. 

 

Penurunan DPK selama Juli, menurutnya, terjadi akibat banyaknya masyarakat yang menarik dananya dari bank atau menunda menabung untuk dialihkan ke investasi atau membiayai kegiatan ekonomi lain.

 

“Berdasarkan komponen DPK, baik giro, tabungan, dan deposito mengalami penurunan masing-masing sebesar 5,06%, 4,99%, dan 1,56% selama Juli 2012 dibandingkan dengan Juni  2012,” jelas Mikael, Rabu (5/9/2012).  

 

DPK perbankan di Sumut, menurut Mikael, didominasi oleh perbankan konvensional, yaitu 96,6% dari total DPK. Porsi aset perbankan syariah mencapai 4,02% dari total aset bank-bank di provinsi ini. (if)

 

 

 

Dia memaparkan nilai aset perbankan konvensional selama Juli mencapai Rp156,33 triliun  dan selama Juni Rp161,46 triliun. Aset bank syariah mencapai Rp6,54 triliun selama Juli, sedangkan pada Juni Rp7,17 triliun.

 

 

 

Di sisi lain, jelasnya, jika dibandingkan dengan angka pada periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year), aset perbankan selama Juli 2012, masih menunjukkan pertumbuhan 9,73%. Angka ini menunjukkan minat masyarakat menabung meningkat.

 

 

 

Khusus untuk perhimpunan dana pihak ketiga, paparnya, DPK selama Juli 2012 dibandingkan dengan DPK Juli 2011 tumbuh 6,01%. Khusus, DPK syariah menunjukkan pertumbuhan tinggi selama Juli 2012 dibandingkan dengan Juni 2011, yaitu sebesar 22,54%.

 

 

 

Tingginya kegiatan ekonomi masyarakat, diperkirakan juga terjadi akibat penurunan suku bunga perbankan selama periode itu dari bulan sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan perekonomian Sumut relatif stabil.

 

 

 

Tingkat suku bunga kredit selama Juli 2012, tambah Mikael, mengalami menurun 0,05% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, seiring dengan stabilnya suku bunga acuan [bI Rate] sebesar 5,75%

 

 

 

"Tingkat suku bunga perbankan pada periode ini tercatat sebesar 11,26%, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tingkat suku bunga pada kurun waktu 2 tahun terakhir sebesar 11,49%,” jelasnya.

 

  

 

Mengenai penyaluran kredit, selama Juli 2012, nilai nominal penyaluran kredit sebesar Rp120,60 triliun, meningkat 2,02% dari angka pada Juni 2012, dan naik 24,25% dibandingkan dengan Juli pada tahun lalu.

 

 

 

Semua kondisi itu, lanjutnya mendorong fungsi intermediasi perbankan. Sementara itu, kualitas kredit perbankan masih aman, terlihat dari rasio kredit bermasalah (non performing loans/[NPLs) yang berada di posisi 1,68% selama Juli.  

 

 

 

"Dukungan kredit perbankan terhadap sektor-sektor ekonomi di Sumut masih menunjukkan peningkatan, terutama untuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang mengalami peningkatan tertinggi sebesar 5,68% selama Juli dari bulan sebelumnya. (k14)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...