Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKSPOR INDONESIA: 76% Ke Asia Pasifik, Pemerintah Manfaatkan Pertemuan APEC R

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah akan menjadikan ajang pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation  untuk  meningkatkan volume ekspor, mengingat 76% tujuan ekspor  produk  Indonesia  adalah kawasan Asia Pasifik.

 

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Firmanzah mengatakan upaya yang akan dilakukan pemerintah untuk mendorong ekspor di  Asia Pasifik, dengan meminta pembebasan  tarif sejumlah produk ke negara anggota APEC, sehingga  memudahkan masuknya  produk Indonesia ke kawasan tersebut.

 

“[Fokus RI antara lain soal] ekspor impor,  karena APEC ini merepresentasikan 76% ekspor kita [dari total]. Kita  bisa meminta pembebasan  tarif untuk beberapa produk kita, supaya bisa masuk dengan mudah ekspor kita,” ujarnya, sesaat sebelum  pesawat yang membawa dirinya dan rombongan Pesiden Susilo Bambang Yudhoyono lepas landas menuju Mongolia dan Rusia, Rabu (5/9/2012).

 

Firmanzah mengatakan adapun  negara tujuan ekspor yang dibidik untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia ke kawasan Asia Pasifik adalah China dan Amerika Serikat, sedangkan untuk negara di Amerika Latin, Chili, Peru, dan Meksiko.

 

Indonesia, ujarnya, juga membidik negara tujuan ekspor yang ada di klaster Jepang dan Korea Selatan yang selama ini membutuhkan suplai barang dari RI.

 

“Ada China sebagai negara  tujuan ekspor cukup besar. Amerika  Latin ada Chili,  Peru,  Meksiko [yang] tergabung dalam APEC. Kemudian juga klaster Korsel,  Jepang, mereka juga  membutuhkan suplai barang ekspor dari kita,” kata Firmanzah.

 

Dalam kaitanya dengan permintaan Indonesia agar sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik untuk menurunkan tarif bagi sejumlah produk Indonesia, ujarnya, telah dibahas dalam pertemuan tingkat menteri.

 

Firmanzah  optimsitis upaya pemerintah untuk mengajukan permohonan penurunan traif dari sejumlah negara bisa terealisasi.

 

“Sangat mungkin [penurunan tarif dari sejumlah negara bagi produk RI bisa terelalisasi]. Di tingkat ministerial sudah dibahas,” kata Firmanzah.

 

Dalam pertemuan APEC, ujarnya, fokus RI di samping upaya meningkatkan ekspor dan impor adalah  soal investasi,  keamanan pangan,  dan penurunan biaya  logistik serta biaya transportasi.

 

Adapun dalam APEC 2012 di Rusia ada empat agenda utama yang akan dibahas. Pertama,  integrasi APEC dalam hal  kesepakan perdagangan dan invetasi. Kedua, terkait supply chain untuk mengurangi biaya logistik dan transportasi.

 

Ketiga, terkait inovasi sebagai modal pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik. Keempat, terkait food security mengingat ada  negara anggota APEC yang memiliki populasi besar, seperti China, AS, Indonesia.

 

Saat memberikan keterangan pers sebelum berangkat ke Mongolia dan Rusia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah Kepala Negara  di Vladivostok, Rusia untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi.

 

“Yang sudah terjadwal dalam pertemuan saya dengan  Presiden Putin [Rusia]. Presiden Hu Jintao dari Tiongkok, Presiden Meksiko. Presiden Chili, dan Presiden Peru,” kata SBY di bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (5/9/2012).

 

SBY mengatakan  pertemuan  dengan Presiden Chili, Meksiko, dan Peru menjadi bagian dalam upaya  untuk   memperluas kerja sama perekonomian  dengan  negara di Amerika Latin.(bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...