Borong Yuk, Anggur hingga Jeruk Diskon 20% di Transmart Full Day Sale

[Parno Pemilik Lapak 0]

 VLADIVOSTOK, Rusia: Rencana pengenaan tarif atas produk lingkungan (environmental goods) maksimal 5% pada 2015 di kawasan Asia Pasifik masih disikapi hati-hati, kendati pertemuan APEC di Honolulu tahun lalu telah merekomendasikan  hal tersebut  harus sudah diselesaikan tahun ini.

 

Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengungkapkan isu tersebut sangat penting dan menjadi agenda yang diusung dalam pertemuan para pejabat senior (Senior Official Meeting/SOM) APEC di Vladivostok. 

 

 Indonesia, tegas Iman, sangat mendukung pertumbuhan hijau (green growth). “Tetapi agak sensitif bagi Indonesia,” ujarnya di sela-sela pertemuan SOM APEC 2012 di Vladivostok, Selasa (4/9).

 

Bagi Indonesia, menurutnya, isu tersebut menjadi sensitif karena hingga saat ini belum dicapai kesepakatan terkait dengan definisi environmental goods. “Soal definisi memang masih abu-abu. Masih belum jelas pengertiannya.”

 

 Di sisi lain, industri dalam negeri dinilai harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan produk-produk berbasis lingkungan tersebut terlebih dahulu.

 

 Kendati demikian, Iman menjelaskan dalam pertemuan para pemimpin ekonomi APEC, akan dilaporkan perkembangan terkini dari rencana tersebut termasuk produk-produk apa sajakah yang akan diatur dan berapa tariff line-nya.  (if)

 

 

 

 

Sumber