Kemnaker Ungkap Alasan Aceh Belum Umumkan UMP 2026

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit neraca dagang Indonesia pada Juni meningkat USD176,5 juta. BPS mencatat angka ekspor Juni sebesar USD16,15 miliar, sementara angka impor Juni mencapai USD16,33 miliar.Namun, Kepala BPS Suryamin mengatakan, secara kumulatif neraca dagang Indonesia masih mencatat surplus. Tercatat Januari-Juli 2012 tergerus ke kisaran USD112,78 miliar. Akan tetapi, secara keseluruhan neraca dagang terus menipis menjadi USD335,5 juta.

 

"Surplus (Neraca Dagang) kita jauh menurun, dari periode sebelumnya Januari-Juni 2012," ujar Suryamin dalam konferensi pers perkembangan inflasi di kantor BPS, Jakarta, Senin (3/9/2012).

 

Suryamin mengatakan, sektor migas mencatat surplus USD1,173 miliar, sementara hasil minyak mengalami defisit USD13,453 miliar. "Gas surplus cukup besar, USD11,25 miliar dan nonmigas defisit," tambah dia.

 

Secara akumulasi, defisit terjadi ke Asean sebesar USD1,13 miliar, hanya perdagangan ke Thailand dan Singapura yang tidak mengalami defisit. Sementara itu, Uni Eropa juga masih surplus USD2,738 miliar, dengan Jerman dan Prancis yang mencatat defisit.

 

"Kalau negara utama lain, memang defisit USD4,389 miliar, China defisit USD5,3 miliar, Jepang USD3,7 miliar, Australia USD1,0 miliar. Namun AS surplus USD2,1 miliar, India surplus USD4,54 miliar," ujar Suryamin. (mrt)

 

 

 

Sumber