Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

ANALISIS INDEKS: Perhatikan spekulasi stimulus The Fed

Recommended Posts

PERGERAKAN indeks harga saham gabungan (Ihsg) selama pekan kemarin cukup membuat banyak pelaku pasar terhenyak.

 

Indeks turun cukup dalam 2,05% ke level 4.060,33. Banyaknya pelaku pasar yang berharap dari pidato Ben Bernanke di akhir pekan lalu membuat mereka wait and see menantikan kebijakan baru The Fed.

 

Pencapaian indeks tertinggi selama 2012 terjadi pada periode 27-31 Agustus dengan berhasil menempati level 4.159,92.

 

Namun di awal pekan perdagangan, bursa sempat mengalami gangguan teknis dan membuat banyak pelaku pasar kecewa.

 

Perdagangan baru dibuka pukul 10.00 WIB.dan di sesi I pun di tutup lebih awal pada pukul 11.30 WIB.

 

Transaksi pun tidak sebanyak hari biasanya, hanya Rp 1 triliun, padahal rata-rata dalam sehari transaksi dalam bursa mencapai rata-rata Rp3 triliun-Rp5 triliun.

 

Indeks pun ditutup menguat tipis 0,01% pada perdagangan hari itu.

 

Sentimen pidato Ben Bernanke mulai bergulir keesokan harinya kendati sentimen negatif dari China telah menghampiri indeks.

 

Sentiumen itu berupa terjadinya penurunan pendapatan industri negara itu secara rata-rata 5% dalam enam bulan terakhir dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

 

Selain itu Jepang pun merevisi proyeksi pertumbuhan ekonominya akibat turunnya permintaan dari AS.

 

Hal ini lah yang membuat mata banyak pihak kembali tertuju pada Pidato Ben Bernanke di Jackson Hole pada akhir pekan lalu.

 

Mereka berharap The Fed akan melakukan kebijakan QE-3 seperti yang pernah dilakukannya dalam menstimulus perekonomian negara itu.

 

Simpang siur mengenai penerapan QE-3 menjadi topik perbicangan di antara pelaku pasar.

 

Spekulasi The Fed

 

Melihat banyaknya indikator ekonomi AS yang mengalami pelemahan membuat sebagian pihak berspekulasi dalam waktu dekat The Fed akan melakukan QE-3.

 

Namun pelemahan indaktor-indikator itu justru anomali dengan kenyataan tumbuhnya perekonomian AS pada triwulan II/2012 yang berhasil naik 1,7% (yoy).

 

Meski pun kenaikan itu tidak sebesar triwulan I/2012 yang mencatat kenaikan 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

 

Masalah QE-3 akhirnya terjawab sudah. Dalam pidatonya pada akhir pekan lalu, Ben Bernanke hanya menyoroti stagnasi yang terjadi di pasar tenaga kerja.

 

Tingginya angka pengangguran akan merusak struktural perekonomian negara itu.

 

Lambatnya penurunan tingkat pengangguran membuat The Fed akhirnya akan melakukan serangkaian kebijakan yang lebih agresif lagi dan hal ini akan dibicarakan September mendatang.

 

Pada pekan ini indeks diproyeksikan akan mengalami kenaikan kembali setelah tekanan yang cukup dalam pada pekan lalu.

 

Apalagi seperti yang telah dijelaskan di atas, The Fed akan lebih agresif lagi dalam menstimulasi perekonomian negara itu. Hal ini akan menjadi faktor penting penguat indeks.

 

Sementara dari dalam negeri pengumuman inflasi bisa juga menjadi berita positif meski pun di proyeksikan 0,7%-0,9% akibat tingginya konsumsi masyarakat pada puasa dan lebaran.

 

Kendati begitu laju inflasi tahun 2012 diperkirakan akan berada di kisaran 4,8%, jauh di bawah proyeksi pemerintah 5,3%.

 

BI rate tampaknya juga akan tetap dipertahankan di level 5,75% hingga 2013 ini mengingat semakin membaiknya indikator perekonomian Indonesia. (Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...