Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

LENYAPNYA SUBAK BALI: Apa Kabar Warisan Dunia?

Recommended Posts

Tak banyak petani di Bali seperti Sumaryo yang setia pada tanah garapannya. Lebih dari separuh abad hidupnya diabdikan pada Subak atau sistem pertanian dan irigasi di Desa Sangulang, Tabanan, Bali.

 

Sumaryo tidak mengikuti jejak teman-teman seprofesinya yang menjual sawah. Dia memilih mempertahankan petak-petak sawah warisan orang tuanya di tengah rayuan inflasi harga tanah di Pulau Dewata.

 

Tinggallah 20 are sawahnya yang menghijau di tengah himpitan rumah dan bangunan di tepi jalan akses (by pass) menuju Bandara Ngurah Rai.

 

 

Tak jauh dari petak sawah yang digarap Sumaryo, berdiri sebuah bangunan besar tradisional Bali yang menyimpan beragam benda dan fakta sejarah terbentuknya Subak di Bali.

 

Sayangnya bukti sejarah itu tidak terawat, kondisinya gelap dan pintunya terkunci rapat. Melalui jendela kaca yang penuh debu, tampak beberapa patung kerbau dan ukiran petani berwarna putih. Tak ada satu pun petugas yang tampak, hanya seekor anjing yang berjaga di sana.

 

 

***

 

Subak adalah organisasi petani pengelola air irigasi di areal persawahan tertentu di Bali yang bersifat otonom.

 

 

Prof Wayan Windia, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana menjelaskan ada empat elemen dasar di setiap Subak, yakni hamparan sawah, sumber air dan sistem irigasi, ada aktivitas budaya dan spritual manusia, serta terdapat pura.

 

 

Awal dibangunnya sawah di Bali pada 1886 menjadi cikal bakal terbentuknya Subak. Berangkat dari kebutuhan ber­sama akan air, selama 20 tahun berikutnya masyarakat Bali secara gotong royong membangun terowongan-terowongan sebagai saluran irigasi yang menghubungkan antara mata air dan area persawahan di sekitarnya.

 

 

Sinergi dari semua elemen Subak tersebut dianggap sebagai warisan budaya para leluhur di Bali yang perlu dilestarikan hingga pada pertengahan tahun ini. Upaya pelestarian budaya tersebut menjadi sangat sulit di tengah masifnya alih fungsi lahan pertanian.

 

 

Geliat industri pariwisata dan aksi monopoli sumber air oleh perusahaan air minum disinyalir menjadi penyebab utama menyusutnya luas area persawahan di Bali.

 

Sementara pemerintah sebagai otoritas yang bertanggung jawab terkesan tak peduli dengan fenomena tersebut.

 

***

 

Ulasan lebih lanjut tentang Subak Bali ini bisa Anda baca pada Bisnis Indonesia Minggu edisi 2 September 2012. Untuk bisa membaca atau mengunduh artikel tersebut silahkan registrasi terlebih dahulu.

 

Selamat menikmati!

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...