Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KAFE BISNIS: Anggaran Membengkak, Korupsi Juga Kian Marak

Recommended Posts

Noyorono tampak sibuk membolak-balik koran ketika dua sobat beken-nya, David Sutorro dan Subarry Manilauw muncul di kafe tempat mereka biasa ber-kongkow-ria, membahas berbagai persoalan dengan gaya ngalor-ngidul. Maklum, mereka adalah geng diskusi partikelir, yang lebih mengedepankan perngobrolan, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidaklah penting.

 

“Saya lihat dari kejauhan, serius amat Mas Noy, kayak yang sedang ngurus negara I.. Emangnya lagi melototin apaan sih..” ujar Subarry setelah berbasa-basi seperti biasanya.

 

“Ini memang urusan negara, kawan.. Urusan kita semua sebagai warga negara.. Lihat nih volume APBN kita untuk 2013 yang bakal membengkak menjadi lebih dari Rp1.650 triliun, naik dari Rp1.550-an triliun pada APBN 2012. Sayangnya, sebagian besar tetap akan tersedot untuk konsumsi, terutama gaji pegawai dan aneka subsidi,” papar Noyorono.

 

“Yah gimana lagi.. Saya kira wajar lah untuk menggerakkan pemerintahan kan memang memerlukan dukungan jumlah pegawai yang cukup, dan untuk itu tentu harus dialokasikan anggaran yang sepadan.. Tentu saja kita tidak ingin pegawai pemerintahan bergaji kecil, sehingga kinerja mereka rendah kan..” tukas David, yang pendapatnya memang cenderung memihak pemerintah, seperti biasanya.

 

“Tapi porsinya kebangetan, Bang David.. Untuk anggaran 2012, misalnya, 63% porsi anggaran belanja terserap oleh pos belanja pegawai negeri sipil dan subsidi energi, sementara pembiayaan pembangunan infrastuktur hanya kebagian 17%.. Negara kita akan sulit maju lho, kalau anggaran infrastruktur tetap serendah itu..,” balas Noyorono.

 

“Udah gitu, kinerja PNS kita belum seperti diharapkan.. Saya pernah baca di salah satu situs berita, Menteri Pembangunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar mengungkapkan bahwa sekitar 95% dari total 4,7 juta PNS tidak kompeten di bidangnya.. Nggak heran kalau mekanisme pemerintahan negeri kita tetep gini-gini saja, nyaris tanpa kemajuan..” ungkap Subarry menambahkan.

 

“Itu juga kan terpulang kepada kualitas lulusan pendidikan kita yang sebagian besar masih di bawah standar.. Tapi, harus disadari bersama lah bahwa ini kan bagian dari proses, tidak bisa perubahan terjadi seketika.. Program reformasi birokrasi saja baru dicanangkan beberapa tahun lalu, mana mungkin bisa langsung berhasil..” ucap David kekeuh.

 

“Setuju, Bang David.. Tapi, berdasarkan fenomena yang terlihat di lapangan, program reformasi birokrasi nyaris  tidak jalan tuh.. praktik korupsi oleh pegawai negeri masih sering terjadi, atau bahkan menjadi-jadi.. Jumlah pegawai negeri sipil yang diterima setiap tahun cukup besar lho, sekitar 60 ribu-an orang, dan proses penerimaannya ternyata juga sarat korupsi tuh.." sergah Subarry.

 

“Saya kira ini masih bagian dari proses menuju perbaikan kok.. Saya percaya, suatu saat akan tercapai kondisi yang ideal. Sebenarnya sih, kalau berbagai pos anggaran itu benar-benar tersalurkan tanpa kebocoran, negeri kita ini bisa lebih cepat maju lho.. Sayangnya, praktik korupsi masih tetap meruyak.. Menyedihkan memang,” tutur David dengan mimik serius.

 

“Memang itu musuh kita bersama, Bang.. Mengutip pendapat Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran alias Fitra. akan banyak terjadi kebocoran dalam realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2013 nanti lho, karena seluruh partai akan sangat getol  mengumpulkan dana buat Pemilu 2014.. Katanya sih, angka kebocoran itu bisa mencapai 30%..” kata Subarry.

 

“Bar, meski tidak sedang menghadapi Pemilu pun, kebocoran anggaran negara kita rata-rata yaa sebesar 30% itu kok.. Ini sudah menjadi rahasia umum sejak Orde Baru.. Yang pernah mengungkapkan hal itu terang-terangan adalah Profesor Sumitro Djojohadikusumo.. Coba kalau besaran angka kebocoran itu bisa ditekan menjadi 10 % saja, wuah.. betapa setiap tahun kita dengan mudah mewujudkan pembangunan infrastruktur yang hebat tanpa harus mengemis ke sana kemari..” papar Noyorono lagi.

 

“Iya ya.. Untuk membangun jembatan Selat Sunda yang biayanya konon Rp200 triliun, beres tuh dari penghematan setahun anggaran saja.. Lha kenapa ya kita ini kok gak bisa bersama-sama mikir untuk menghemat demi kemajuan bangsa ya.. Sungguh menyedihkan..” ucap David.

 

“Ya begitulah Bang, terlalu banyak aparat pemerintah, anggota DPR, orang-orang partai, penegak hukum, maupun rekanan proyek yang sebenarnya berjiwa bandit dan pencoleng.. Mereka berpraktik bersama untuk menggerogoti anggaran yang sebenarnya ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat itu.. Selagi mereka itu tetap bercokol, jangan harap terjadi kemajuan bagi bangsa kita ini..” tutur Subarry yang tentu saja diiyakan oleh kedua sobatnya tersebut. (ahmad.djauhar@bisnis.co.id)(bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...