Likuiditas Tebal Tapi Kredit Bank Seret, Pengusaha Wait and See?

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kementerian Keuangan menjelaskan alokasi anggaran untuk otoritas jasa keuangan (OJK) pada 2012 berfungsi untuk persiapan agar instansi tersebut langsung bisa beroperasi pada 2013.

 

Sekjen Kementerian Keuangan Kiagus Badaruddin memaparkan pemerintah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp50 miliar pada 2012 mempersiapkan infrastruktur dan perlengkapan yang dibutuhkan OJK.

 

Dia menjelaskan OJK ditargetkan sudah beroperasi efektif sebagai otoritas pasar modal dan industri keungan non bank pada 2013, sedangkan fungsi perbankan diharapkan berjalan pada 2014.

 

“Kendaraan, sewa kantor, itu memang harus disiapkan dari sekarang. Tidak mungkin kan mobil dinas baru disiapkan 2013,” kata Kiagus, Kamis (30/8).

 

Untuk tahun depan, pemerintah mengalokasikan cadangan anggaran pembentukan dan kegiatan OJK sebesar Rp934,1 miliar dalam RAPBN 2013.

 

Alokasi itu merupakan bagian dari  pos belanja lainnya yang bernilai total Rp40,4 triliun atau 0,4% dari asumsi produk domestik bruto 2013.

 

Sebelumnya, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengkritik alokasi anggaran bagi OJK pada 2012.

 

LSM tersebut menilai fasilitas yang disediakan bagi anggota dewan komisioner OJK tidak tepat karena mereka belum bekerja secara resmi.

 

Alokasi dana yang dirilis Fitra termasuk anggaran untuk penilaian panitia seleksi Rp1,2 miliar, sosialisasi undang-undang OJK Rp35,5 miliar dan permintaan masukan dari masyarakat Rp5,7 miliar.(api)

 

 

 

 

Sumber