Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

MEDAN: Pengguna gigi tiruan di Indonesia sekitar 14% atau 25 juta orang  dengan  batasan  usia 15 tahun ke atas.

 

 

Glaxo Smith Kline (GSK) Dental Detailing Manager Ariandes Veddytarro menegaskan berdasarkan data yang ada jumlah pengguna gigi tiruan di Indonesia cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup.

 

 

“Pengguna gigi tiruan kalau tidak merawat dengan baik giginya akan menimbulkan iritasi dan bau yang kurang menyenangkan. Untuk itu, pengguna gigi tiruan perlu merawat gigi secara teratur,” ujarnya di Medan Kamis (30/8/2012).

 

 

Menurutnya, pengguna gigi tiruan perlu menggunakan produk krim perekat gigi polident untuk meningkatkan kualitas hidup dengan menunjang kesehatan gigi dan mulut para pengguna gigi tiruan termasuk para lanjut usia (lansia).

 

 

Para lansia, lanjutnya, perlu merawat gigi tiruan dengan anti bakteri agar dapat tetap menjalani hidup berkualitas.

 

 

Dia mengakui  pengguna gigi tiruan hampir 54% berusia 65 tahun ke atas dan hanya enam persen yang hanya menggunakan krim perekat gigi tiruan karena kurangnya pemahaman para pengguna gigi tiruan merawat giginya.

 

Sementara itu, Ketua Ikatan Prostodonsia Indonesia (Iprosi) Cabang Medan Ismet Danial Nasution mengakui pencegahan fasilitas pemeliharaan gigi tiruan itu merupakan tanggung jawab semua pihak.

 

Oleh karena itu, lanjutnya, edukasi  mengenai pemeliharaan kesehatan gigi tiruan harus digencarkan seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia. Meningkatnya usia harapan hidup, jelasnya, diduga akan meningkatkan pemakai gigi tiruan yang kurang memahami perawatan gigi yang digunakan.

 

“Perawatan gigi tiruan adalah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik,” tuturnya. (if)

 

 

 

Sumber