Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKONOMI LEBARAN: Produksi pabrik mulai normal

Recommended Posts

JAKARTA: Operasional pabrik sudah berjalan normal pasca-Lebaran, meski permintaan barang semua sektor industri masih turun 5%—10% dibandingkan dengan kondisi normal.

 

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofjan Wanandi, menuturkan mayoritas pabrik di seluruh daerah memutuskan untuk meliburkan karyawannya 7—10 hari menghadapi cuti bersama Hari Raya Idulfitri tahun ini.

 

Menurutnya, pabrik telah mengerahkan seluruh karyawannya sejak Senin, 27 Agustus 2012, dan telah bekerja secara normal.

 

“Namun sayang, operasional pabrik itu tidak dibarengi dengan permintaan barang dari konsumen,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (28/8)

 

Order barang diharapkan mulai normal H+14 atau bertepatan dengan awal bulan depan. Dengan demikian, pada saat mulai normal itu operasional pabrik sudah mempekerjakan karyawannya secara maksimal.

 

Sebelum Lebaran lalu, dia menjelaskan pabrik telah mengantisipasi memenuhi permintaan yang tinggi dari konsumen untuk keperluan momen tersebut.

 

“Setelah libur lebih kurang 10 hari, pabrik siap menghadapi permintaan setelah Lebaran, meski belum berjalan normal,” tuturnya.

 

Sejalan dengan pernyataan Sofjan, Ade Sudrajat Usman, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia, mengatakan pabrik tekstil dan produk tekstil (TPT) sudah berjalan normal. Walaupun permintaan belum normal seperti biasanya, proses produksi akan dilakukan secara terus-menerus untuk kebutuhan stok.

 

“Produksi tetap dilakukan untuk stok, lumayan untuk memenuhi pasar saat kondisi mendesak,” tuturnya.

 

Redma Gita Wiraswasta, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Synthetic Indonesia (Apsyfi), menuturkan operasional pabrik sintetik tetap tidak berhenti, meski menghadapi momen cuti bersama Lebaran.

 

Menurutnya, seluruh mesin tetap dioperasikan 24 jam, tetapi manajemen perusahaan lebih memilih untuk mengurangi karyawannya.

 

Dia menegaskan pabrik sintetis sebenarnya tidak memerlukan karyawan yang banyak, seperti halnya pabrik garmen, karena seluruh mesin dioperasikan secara otomatis.

 

“Karyawan hanya dibutuhkan untuk beberapa line produksi saja sehingga momen cuti bersama Lebaran lalu tidak berpengaruh terhadap produksi pabrik,” tuturnya.

 

Redma mengungkapkan kondisi pasar sedang tidak normal sehingga banyak barang yang distok untuk keperluan tertentu.

 

Situasi tersebut, ujarnya, telah terjadi sejak kuartal II lalu. Meskipun demikian, pabrik akan terus beroperasi untuk keperluan stok di gudang.(12/Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...