Outbound sebagai Solusi Kekompakan Tim ( HUB: 0822-1122-1909 )

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA : Rupiah melemah seiring dengan penurunan harga kontrak mata uang tersebut ke level terendah 9 bulan dan harga surat utang negara merosot akibat investor asing melepas kepemilikan.

 

Berdasarkan harga dari bank lokal yang dikompilasi Bloomberg, rupiah melemah 0,1% menjadi 9.525 per dolar AS pada Selasa (28/8). Pada hari sebelumnya, mata uang tersebut sempat menyentuh 9.545 per dolar AS, level terlemah sejak 1 Juni.

 

Pada saat yang sama, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan nilai tukar rupiah berada pada 9.535 per dolar AS pada Selasa (28/8). Volatilitas sebulan yang mengukur pergerakan nilai tukar terhadap opsi harga masih tercatat di 6,8%.

 

"Rupiah akan terbebani hingga akhir bulan ini. Ada permintaan dolar yang kuat dari korporasi dan kita tidak yakin lelang surat utang negara hari ini akan membawa dana asing masuk karena kepercayaan pasar masih rentan," ujar Putu Andi Wijaya, diler valuta asing PT Bank Rakyat Indonesia.

 

Harga kontrak untuk membeli rupiah dalam 12 bulan turun selama 3 hari berturut-turut setelah dana asing menjual surat utang negara senilai Rp3,77 triliun (US$395 juta) pekan lalu.

 

Menurut data Kementrian Keuangan, aliran keluarnya dana asing tersebut merupakan yang terbesar sejak 5 hari yang berakhir 11 Mei. Pada Selasa (28/8), Indonesia melelang Rp6 triliun surat utang negara.

 

Data yang dikompilasi Bloomberg menunjukkan kontrak non-deliverable forward 12 bulan turun 0,2% menjadi 10.135 per dolar AS pada pukul 9:29 di Jakarta.

 

Kontrak forward adalah perjanjuan untuk membeli atau menjual aset pada harga dan tanggal yang telah ditentukan. Sementara itu, kontrak non-deliverable diselesaikan dalam mata uang dolar AS.

 

Data Himpunan Pedagangan Surat Utang Negara (Himdasun) menjunjukkan imbal hasil surat utang negara yang jatuh tempo Mei 2022 naik 6 basis poin menjadi 6,10%, level tertinggi sejak 11 Juli. (ra)

 

 

 

Sumber