Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

LIBUR LEBARAN: Permintaan keripik tempe di Malang naik 200%

Recommended Posts

MALANG: Permintaan keripik tempe dari Kota Malang, terutama di sentra perajin tempe dan keripik tempe Sanan, mengalami kenaikan 200% pada libur Lebaran bila dibandingkan hari-hari biasa.

 

Chamdani, Pejabat Sementara Ketua Primer Koperasi Tahu dan Tempe (Primkopti) Bangkit Usaha Sanan, mengatakan Pada hari-hari biasa omzet penjualan keripik tempe dari 30 perajin di kawasan industri tempe di Sanan mencapai Rp250 juta,” kata Chamdani di Malang, Senin (27/8).

 

Namun pada libur Lebaran, kata dia, peningkatannya mencapai 200%  karena banyak wisatawan yang datang untuk membeli oleh-oleh khas Kota Malang tersebut.

 

Dengan tingginya permintaan atas produk camilan tersebut, lanjut dia, maka pengusaha tidak semena-mena menaikkan harga. Namun karena bahan-bahan baku untuk produksi keripik tempe naik, maka volumenya dikurangi.

 

“Jadi misalnya jika sebelumnya satu bungkus keripik tempe berisi 27 biji kini dikurangi tiga biji untuk menutup kerugian akibat naiknya bahan baku,” kata dia.

 

Bahan baku dimaksud, seperti tempe. Kenaikan harga tempe berkisar antara 25%-30%. Kenaikan sebesar itu lebih rendah bila dibandingkan kenaikan kedelai yang mencapai sekitar 50%, dari harga sebelumnya sebesar Rp5.200 per kg menjadi Rp7.700 per kg.

 

Bahan baku lainnya, tepung. Kenaikan tepuing mencapai sekitar 10%. Sedangkan telur ayam ras masih stabil, tidak mengalami kenaikan.

 

Konsumen keripik tempe saat libur Lebaran, menurut dia, kebanyakan datang ke lokasi. Sambil berlibur, mereka membawa oleh-oleh berupa keripik tempe untuk keluarga di rumah.(k24/msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...