Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EDITORIAL BISNIS: Mengatasi macet di Pantura

Recommended Posts

Musim Mudik Lebaran tahun ini usai sudah. Banyak informasi seputar mudik Lebaran tersebut, mulai dari kemacetan lalulintas di berbagai jalur hingga korban kecelakaan yang jumlahnya relatif meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 

Isu yang menjadi pokok perhatian, menurut hemat harian ini, selalu bergerak dari satu isu ke isu yang sama: kemacetan. Setiap tahun pemerintah selalu berjanji untuk menyiapkan jalur mudik yang lebih nyaman, tetapi selalu setiap tahun pula janji tersebut meleset.

 

Berdasarkan pemantauan harian ini, terdapat sejumlah pekerjaan rumah yang patut menjadi prioritas bagi pemerintah untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi persoalan kemacetan dan kesemrawutan arus mudik.

 

Pertama, infrastruktur.  Selalu isu mengenai infrastruktur menjadi bahasan setiap musim mudik Lebaran tiba. Dan pemerintah, dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum, menargetkan perbaikan jalur jalan selesai pada hari-hari menjelang Lebaran. Maka muncul kesan, perbaikan infrastruktur utama jalur mudik Lebaran menjadi proyek tahunan.

 

Padahal, sebenarnya, jika pemerintah memiliki kemauan politik yang kuat, perbaikan kapasitas jalan bisa dilakukan sekaligus menyesuaikan dengan tonase kendaraan yang lewat, sehingga tidak setiap tahun mengalami kerusakan. Dengan demikian, akan terhindar kesan dan tuduhan bahwa perbaikan jalur mudik menjadi ajang korupsi.

 

Ini tidak hanya terjadi di jalur pantai utara Jawa (Pantura), tetapi juga jalur Selatan, yang membutuhkan perluasan jalan karena banyak ruas jalan yang masih relatif sempit.

 

Jika perspektif jangka panjang ini dipakai, bukan hanya kenyamanan dan kelancaran arus mudik saja yang mendapatkan manfaat, tetapi perekonomian secara keseluruhan karena akan memperbaiki konektivitas dan memperlancar distribusi barang dan jasa, yang memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Kedua, problem utama kemacetan yang paling parah adalah di jalur Pantura, terutama antara Cikampek dan Cirebon. Sudah berkali-kali disuarakan pentingnya penyelesaian ruas tol Cikampek-Cirebon agar problem kemacetan tersebut segera terurai.

 

Perlu terobosan dari pemerintah dan perbankan yang telah memiliki komitmen membiayai proyek tol Cikampek-Palimanan, untuk menyegerakan penyelesaian jalur utama tersebut. Dorongan pemerintah untuk mempercepat pembebasan lahan yang tinggal tersisa kurang dari 10% dari seluruh jalur yang dibutuhkan, rasanya sangat diperlukan sebagai syarat bagi perbankan agar bersedia mengucurkan dananya.

 

Ketiga, yang tidak kalah penting adalah mengendalikan pemudik yang menggunakan sepeda motor. Selain menjadi pemicu kemacetan --terutama karena memperlambat arus lalulintas di Pantura dan jalur Selatan-- penggunaan sepeda motor menjadi penyumbang kecelakaan yang paling dominan.

 

Karena itu, kompensasi paling mungkin bagi pengguna sepeda motor adalah dengan menyediakan angkutan umum yang lebih memadai. Kalau diperlukan, tidak hanya untuk mengangkut orang, tetapi juga mengangkut sepeda motor bagi pemudik, yang diperlukan sebagai sarana transportasi di kampung halaman.

 

Ketersediaan angkutan umum yang lebih terjangkau akan memudahkan pemudik pulang kampung, dan sekaligus mengurangi jumlah pengguna sepeda motor.

 

Satu hal lagi, edukasi terus menerus tentang disiplin lalulintas, peningkatan kapasitas bagi para petugas lalulintas sekaligus pemanfaatan teknologi informasi untuk pengaturan atau pengelolaan arus mudik. Berbagai hal tersebut, jika bisa dilakukan, akan memberikan sumbangan penting bagi perbaikan manajemen arus mudik dari tahun ke tahun.

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...