Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Liku Panjang Penjualan dan Drama Bank Century

Recommended Posts

lSIpNbinDI.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

BEBERAPA waktu belakangan ini, kasus Bank Century kembali menjadi buah bibir. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengaku di 2008 lalu, dirinya pernah dipanggil ke Istana untuk membicarakan dana bailout sebesar Rp6,7 triliun.Mendengar kabar ini, kuping Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak tahan, hingga dia harus menggelar konferensi pers untuk membantahnya.

 

"Saya katakan malam ini di hadapan Allah SWT bahwa sama sekali tidak ada. Tidak ada yang menyinggung bailout Century (dalam pertemuan 8 Oktober 2008) apalagi membahas yang dinamakan bailout Century," kata SBY dalam pidatonya, beberapa waktu lalu.

 

Presiden SBY, mengaku tidak tahu menahu terkait dengan keputusan tim Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK) untuk membentuk Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP). KKSK saat itu terdiri dari Menteri Keuangan selaku Ketua KSSK, Gubernur BI selaku Anggota dan Sekretaris KSSK, Koordinasi mereka dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga nyaris tak pernah putus. Namun tanpa memberitahu Presiden dan sampai keputusan untuk membailout Century, Presiden mengaku tidak pernah tahu.

 

Beberapa jam sebelum pidato tersebut, LPS sebagai pemilik 99 persen saham Bank Mutiara atau yang dulu bernama Century mengumumkan bahwa dari tujuh nama calon investor yang menyatakan berminat menjadi pembeli Century hanya tiga yang mengajukan rencana bisnisnya. Namun, dari tiga ini ternyata tidak ada yang sreg di hati LPS.

 

"Proses penentuan calon yang lolos tahap berikutnya terhadap tiga calon tersebut dihentikan karena calon investor tidak memenuhi syarat dukungan kemampuan keuangan untuk melakukan pembelian seluruh saham Bank Mutiara," jelas Sekretaris LPS Samsu Adi Nugroho.

 

Direktur Utama BRI Sofyan Basyir lantang menyebut bahwa sebenarnya pihaknya bukan tidak tertarik mengakuisisi eks bank milik Robert Tantular tersebut. Namun, selama ini, harga yang yang dipatok LPS sebesar Rp6,7 triliun terlalu mahal sehingga dia kemudian balik kanan.

 

"Kalau harganya 1,2 sampai 1,5 kali lipat dari harga buku kita minat untuk beli karena pasarannya memang segitu," komentar Sofyan.

 

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Aziz langsung lantang berbicara. Menurut dia, meskipun LPS telah mengadakan beberapa kali masa penawaran Bank Century dan bank bermasalah ini tak kunjung laku, hal ini tidak menjadi alasan untuk mendiskon harga bank milik Robert Tantular ini.

 

"Masa kita mau rakyat mengerti dan merugi. Tega kita? Uang rakyat dikeluarkan dulu Rp1,7 triliun tetapi baliknya hanya Rp2 triliun-Rp3 triliun. Memang ada pedagang yang mau rugi?" lantang Harry kepada Okezone.

 

Menurut anggota dari Fraksi Golkar ini, bagaimanapun juga, LPS harus menjual harga LPS sebesar pemerintah menalangi (membailout) Bank Century tersebut senilai Rp6,7 triliun.

 

"Kalau memang harganya lebih rendah, kenapa dulu membailout sebesar itu? (Rp6,7 triliun). Bagaimana hitung-hitungannya dulu?" sinis Harry.

 

Sebagai informasi, Kepala Eksekutif LPS saat itu Firdaus Djaelani menyebut bahwa bailout Century sebesar Rp6,7 triliun sudah sesuai dengan perhitungan BI dan neraca keuangan Century pada 2008.

 

Firdaus menjelaskan, berdasarkan perhitungan neraca 31 Oktober 2008, CAR (rasio kecukupan modal) Century minus 3,25 persen dan anjlok menjadi -35,92 persen dan untuk penyertaan modal tersebut CAR Century didorong menjadi 10 persen.

 

Dia juga menuyebut bahwa hal tersebut sesuai dengan UU yang menyatakan LPS dapat menyuntikan dananya untuk mendongkrak CAR menjadi 10 persen. "Dana yang dibutuhkan untuk mencapai CAR 10 persen sebesar Rp 2,77 triliun," jelas dia.

 

Sedangkan pada Desember 2008, LPS kembali menyuntikkan dananya sebesar Rp2,2 triliun untuk menutup kebutuhan likuidiatas sampai dengan 31 Desember 2008.

 

Pada Februari 2009, dan Juli 2009 LPS juga telah menyuntikan dananya kembali sebesar Rp1,55 triliun dan Rp630 miliar sehingga totalnya Rp6,7 triliun. (mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...