Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

HARGA BOKAR: Ekspor karet turun, bokar naik tipis

Recommended Posts

PALEMBANG: Harga bahan olah karet (bokar) kualitas 90% di tingkat pabrik di Sumatera Selatan, Sabtu (25/08) tercatat Rp21.597 per kilogram atau naik dibandingkan sebelumnya kisaran Rp21.204 per kg.

 

Sekretaris Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel H Awie Aman di Palembang mengatakan, harga bokar kualitas 90% di tingkat pabrik saat ini berangsur naik.

 

Dia mengatakan, kegiatan ekspor karet berdasarkan data di Gapkindo setempat, sejak 16 Agustus terhenti atau menjelang Lebaran, dan baru diadakan lagi mulai 23 Agustus yakni pasca-Idul Fitri. Harga karet ekspor pasca-Idul Fitri mulai ada peningkatan walaupun belum terlalu signifikan.

 

Mengenai perkembangan harga karet ekspor kualitas 90% selama Agustus ini memang belum menentu, selalu terjadi perubahan dari naik kemudian turun lagi dan seterusnya tergantung kondisi pasaran di luar negeri, katanya.

 

Menurut dia, harga karet Sumsel selalu berpatokan dengan pasaran di luar negeri, karena sebagian besar hasil salah satu komoditas perkebunan andalan tersebut diekspor ke beberapa negara konsumen.

 

Data dihimpun di Gapkindo setempat, khusus selama Agustus 2012 harga karet Sumsel pada 8 Agustus tercatat Rp22.986 per kg, dua hari kemudian turun lagi menjadi Rp22.036 dan Selasa (14/8) turun tipis hingga Rp22.022 per kg, 16 Agustus Rp20.861 per kg, selanjutnya 23 Agustus naik menjadi Rp21.204 per kg dan terakhir 24 Agustus naik tipis menjadi Rp21.597 per kg.

 

Ia menjelaskan, harga karet sekarang ini cenderung bergerak turun, namun volume ekspor malah sebaliknya terjadi peningkatan.

 

Volume ekspor karet Sumsel, saat harga normal biasanya rata-rata kisaran 60.000 ton per bulan, sekarang sejak harga terus turun justru meningkat hingga mencapai 70.000 ton per bulan.

 

Karet yang diekspor tersebut, kata dia, dipasok dari sejumlah daerah penghasil, antara lain didatangkan dari hasil petani di Kabupaten Muara Enim, Lahat, Prabumulih, Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ilir termasuk dari Kabupaten Musi Rawas.

 

Sedangkan industri pengolahan karet yang biasa menampung hasil petani tersebut antara lain pabrik PT Remco, PT Sunan, dan PT Kelingi.

 

Hasil karet Sumsel selain melalui petani secara tradisional, sebagian besar dipasok perusahaan perkebunan besar swasta nasional dan asing baik melalui pasar lelang maupun lewat pedagang pengumpul. (Antara/Bsi)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...