Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KORUPSI KEMENAG: Sakit, Dendy diperiksa 2,5 jam

Recommended Posts

JAKARTA: Hanya dalam kurun waktu sekitar 2,5 jam, tersangka kasus pengurusan anggaran Alquran dan laboratorium MTs Kementerian Agama (Kemenag), Dendy Prasetya keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 

Dendy yang keluar pada pukul 12.15 WIB menggunakan kruk sembari menuruni tangga. "Masih dalam keadaan sakit, tidak ada pemeriksaan," ujar Dendy, Jumat (24/8/2012).

 

 

Menurut pengacara Dendy, Erman Umar, kliennya tersebut memberi kesempatan kepada tim penyidik untuk memeriksa Dendy. Namun ketika ditanya oleh penyidik, kata Erman, Dendy yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) menyatakan tidak bersedia karena tidak sehat, kaki belum sembuh.

 

 

"Sesaat kemudian tim penyidik menghadirkan dua petugas dokter untuk memeriksa Dendy," pungkas Erman.

 

 

Setelah diperiksa, Erman menyatakan dokter mengatakan kalau dalam kondisi seperti ini, yakni patah dan di gips, pasti berdenyut. Tidak lama setelah dokter keluar dari ruangan, tim penyidik datang lagi dan meminta Dendy melunjurkan kaki untuk mengurangi rasa sakit.

 

 

Namun setelah 15 menit, Dendy masih mengeluh sakit sehingga meminta kebijaksanaan KPK menghentikan pemeriksaan. Tim pengacara Dendy pun meminta pemeriksaan dilanjutkan pada 25 September mendatang.

 

Akan tetapi, kata Erman, KPK  belum menentukan sikap dan akan dihubungi lagi. "Kalau sudah sehat bersedia (datang pemanggilan ulang)," tandasnya.

 

 

Seperti diketahui, Dendy yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Perkasa Jaya Abadi Nusantara bersama sang Ayah, Zulkarnaen Djabar ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini sejak Kamis, 28 Juni lalu. Saat ini, KPK belum memeriksa Zulkarnaen sebagai tersangka.

 

 

Pasangan bapak dan anak ini diduga menerima hadiah berupa uang senilai Rp4 miliar lebih terkait proyek pengadaan di Kemenag tahun 2011-2012. Zulkarnaen bersama Dendy diduga telah mengarahkan anggaran dan mempengaruhi pemenangan rekanan untuk tiga proyek Kemenag.

 

 

Antara lain proyek pengadaan laboraturium untuk madrasah tsanawiyah tahun 2011 senilai Rp31 miliar, pengadaan kitab suci Al Quran tahun 2011 senilai Rp20 miliar dan pengadaan Al Quran tahun 2012. (msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...