13 Jalan Nasional di Aceh Masih Terputus Imbas Banjir dan Longsor

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

DEPOK - Pasca lebaran harga daging di sejumah pasar tradisional dan modern berangsur turun. Sebelumnya, H-1 jelang perayaan Idul Fitri harga daging sempat menyentuh angka Rp110.000 per kg. Kini, harga daging di sejumlah pasar sudah mencapai Rp 85 ribu per kg.“Kenaikan harga daging sesuatu yang lumrah. Namun, jika kenaikannya sampai menyentuh angka ratusan ribu itu sudah tak wajar, di sini yang main spekulan. Paling tinggi kenaikan harga daging 15 persen dari harga awal,” ujar Plt. Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Pertanian Kota Depok, Zalfinus Irwan, Kamis (23/8).

 

Dia mengatakan, hingga saat ini konsumsi daging warga Depok setiap hari cukup tinggi. Namun tetap saja kebutuhan akan daging saat lebaran kemarin Depok mengalami surplus.

 

“Setiap harinya, produksi daging mencapai 8 ton dan konsumsinya mencapai 6 ton per hari. Ini berarti surplus. Bahkan, Depok menjadi penyuplai kebutuhan daging di beberapa daerah seperti Jakarta bagian Selatan dan sekitarnya,” ungkapnya.

 

Produksi daging tersebut didapat dari dua Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Depok. “Sebenarnya, tak hanya daging saja yang menjadi idola warga Depok, makanan serba ikan juga dilirik warga.

 

Dia berharap ke depannya, pemerintah pusat menyiapkan kandang sapi di daerah. “Ini dilakukan agar dapat bekerjasama dengan RPH, kemudian dapat dilakukan operasi pasar jika harga daging tinggi,” tandasnya.

 

Pemerintah Kota Depok juga menargetkan tahun depan akan menjadikan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Tapos, Depok menjadi RPH berkualitas modern. Artinya seluruh produksi sudah menggunakan mesin dengan tetap berpedoman pada syariat islam. Sementara jumlah populasi sapi potong mencapai 2.900 ekor dan ratusan lainnya sapi perah. (mrt)

 

 

 

Sumber