Bos BTN: Korban Bencana Sumatera Bisa Tunda Cicilan KPR 1 Tahun

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA : Pelaku industri dana pensiun berharap kehadiran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menjamin perlindungan bagi konsumen yang berinvestasi di pasar modal dan keuangan menyusul sejumlah kasus gagal bayar (default) obligasi beberapa waktu lalu.

 

Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Djoni Rolindrawan mengatakan industri dana pensiun merupakan salah satu konsumen yang menggunakan produk-produk investasi di pasar modal dan keuangan, termasuk obligasi.

 

Oleh karena itu, kasus default yang dialami sejumlah perusahaan penerbit obligasi merugikan investasi dapen. Apalagi, lanjut Djoni, cukup banyak investasi dapen yang ditanamkan pada obligasi default tersebut.

 

“Kami [dapen dan emiten] sekarang sedang negosiasi mencari jalan keluar atas kasus gagal bayar obligasi,” ujarnya, Kamis (23/8/2012)

 

 Mudah-mudahan ke depan, dengan adanya OJK, fungsi pengawasan jadi lebih efektif agar tidak terjadi lagi hal seperti itu yang merugikan konsumen pasar modal.

 

Sebagai pemilik dana atau konsumen produk investasi, ujarnya, pihaknya ingin tahu apakah uang tersebut betul digunakan sesuai prospektus atau tidak.

 

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga perlu tahu apakah memang betul bisnis yang jeblok atau dana investasi tersebut digunakan untuk peruntukan lain. (ra)

 

 

 

Sumber