Bos BTN: Korban Bencana Sumatera Bisa Tunda Cicilan KPR 1 Tahun

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

NEW YORK - Sempat menguat mencapai level tertinggi empat tahunan, indeks S&P 500 ditutup stagnan. S&P 500 sempat turun ke jalur merah, namun berita The Fed yang akan mengeluarkan stimulus lanjutan mampu menahan penurunan indeks.The Jackson Hole, Wyoming, pertemuan gubernur bank sentral dan ekonom pada akhir bulan nanti, dipandang sebagai katalis untuk pergerakan pasar berikutnya. Selain itu, pertemuan Bank Sentral Eropa dan mahkamah konstitusi Jerman, pada 6 September untuk membahas dana penyelamatan zona euro.

 

Melansir Reuters, Kamis (23/8/2012), The Dow Jones industrial average (DJI) turun 30,82 poin atau 0,23 persen ke 13.172,76. Indeks The Standard & Poor`s 500 (SPX) menguat tipis 0,32 poin dari atau 0,02 persen ke 1.413,49, dan Nasdaq Composite Index (IXIC) naik 6,41 poin atau 0,21 persen ke 3.073,67.

 

Di sisi lain, Ekspor Jepang yang merosot paling dalam sejak enam bulan lalu karena pengiriman ke Eropa dan China merosot, menambah kekhawatiran tentang perbaikan pada ekonomi global. Selain itu, setelah angka perdagangan ekspor Asia juga menurun.

 

Di antara saham-saham AS yang paling aktif diperdagangkan adalah Dell Inc (DELL.O), dengan penurunan turun 5,4 persen pada USD11,68 sehari setelah pembuat PC nomor 2 di AS memangkas proyeksi pertumbuhan tahunan. indeks NYSEArca hardware (HWI) turun 1 persen.

 

Volume perdagangan yang terjadi cukup rendah dengan sekitar 5,45 miliar saham diperdagangkan di New York Stock Exchange, NYSE Amex dan Nasdaq, di bawah rata-rata harian 6,62 miliar. Saham yang melemah kalah dengan saham yang menguat dengan rasio 3 berbanding 2, sementara di Nasdaq, lima saham turun untuk setiap tiga yang naik. (mrt)

 

 

 

Sumber