Tips Cara Hapus Akun ShopeeSpinjam

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

SINGAPURA - Harga minyak mentah Brent kembali naik mendekati USD115 per barrel. Harapan para pembuat kebijakan Eropa akan bertindak untuk menyelesaikan krisis utang di zone euro, dan kekhawatiran pasokan minyak karena adanya ketegangan Timur Tengah telah melambungkan harga minyak.Minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Oktober yang sempat merosot 1 persen menjadi 114,63 per barel, berhasil rebound menjadi USD115,58 per barel. Adapun level tertinggi Brent dalam kurung waktu tiga bulan mencapai USD117,03 per barel. Sementara minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), turun 9 sen menjadi USD96,75 per barel.

 

Minyak Brent telah rebound sekitar sepertiga dari level terendah tahun ini di kisaran USD88,49 per barel, yang terjadi pada Juni lalu, akibat timbulnya harapan di Eropa, dan meredanya kekhawatiran di Iran. Namun, untuk mempertahankan momentum itu, investor membutuhkan sinyal yang lebih konkret dari bank sentral Eropa, dan akan mengambil langkah tegas untuk merangsang ekonomi mereka.

 

"mMngkin saja ada sedikit profit taking, mengingat kita sudah mencapai tingkat tinggi dan saat ini sentimen (dari Eropa) adalah sebuah pembicaraan mengenai stimulus. Tapi mereka tidak punya tindakan konkret tentang itu," kata analis optionsXpress, Ben Le Brun, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (22/8/2012).

 

Selain itu, kekhawatiran akan akibat meningkatnya ketegangan di Iran serta Suriah, menambah kekhawatiran telah menambah kekhawatiran investor. Belum lagi masalah pemotongan output dari Laut Utara adanya maintenance.

 

Di sisi lain, data yang dirilis American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah AS turun 6 juta barel, lebih besar dari yang diperkirakan dalam seminggu. Para analis memprediksi terjadi penurunan hanya sebesar 400.000 barel. (mrt)

 

 

 

Sumber