UMP Sumsel 2026 Resmi Naik 7,10 Persen, Jadi Rp3,94 Juta per Bulan

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Lembaga Penjamin Simpanan memandang tingkat bunga saat ini masih sejalan dengan kondisi ekonomi industri perbankan, sebab itu tidak ada perubahan terhadap tingkat bunga penjaminan simpanan yang berlaku saat ini.

 

Direktur Penjaminan dan Manajemen Risiko Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Salustra Satria mengungkapkan tingkat bunga penjaminan simpanan yang berlaku pada periode 15 Agustus 2012 sampai dengan 14 September 2012 tetap dipertahankan pada level 5,5% untuk simpanan rupiah.

 

Adapun tingkat bunga yang dijamin untuk simpanan valuta asing tetap 1%, dan bunga penjaminan untuk simpanan rupiah di Bank Perkreditan Rakyat adalah 8%.

 

"Sesuai ketentuan LPS, apabila tingkat bunga simpanan yang diperjanjikan antara bank dengan nasabah penyimpan melebihi tingkat bunga wajar, maka simpanan nasabah dimaksud menajdi tidak dijamin," ujarnya dalam siaran pers yang diterima bisnis tadi malam (13/08).

 

Oleh sebab itu Salustra mewajibkan bank untuk memberitahukan kepada nasabah mengenai tingkat bunga wajar yang berlaku. Bank juga diminta menempatkan informasi mengenai tingkat bunga wajar pada tempat yang mudah diketahui.

 

Adapun LPS mempertahankan tingkat suku bunga penjaminan dengan mempertimbangkan kinerja perekonomian domestik yang relatif stabil. Stabilitas tersebut tampak dari tingkat inflasi year on year (yoy) 4,56% per Juli 2012.

 

Selain itu, lanjutnya, pertimbangan lain adalah peningkatan cadangan devisa, meski tak banyak. Cadangan devisa per akhir Juli 2012 mencapai US$106,56 miliar, naik tipis dari US$106,5 miliar per akhir Juni 2012.

 

Tidak hanya peningkatan devisa, LPS juga memperhatikan likuiditas di pasar uang domestik yang dinilai baik, termasuk mempertimbangkan kenaikan FASBI Rate menjadi 4% dan yield SBI 9 bulan menjadi 5,45%. instrumen tersebut masing-masing naik 25 bps untuk FASBI Rate dan 8 bps bagi yield SBI 9 bulan.

 

LPS juga mempertimbangkan kondisi likuiditas perbankan yang belum mengetat serta biaya dana yang menurun pada tingkat yang smeakin kecil. "Hal ini terindikasi dari biaya dana rata-rata tertimbang perbankan yang menurun dari 4,28% pada bulan Mei 2012 menjadi 4,26% pada Juni 2012." jelas Salustra.(msb)

 

 

 

Sumber