Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PREDIKSI MARKET: Sepi transaksi, IHSG akan bergerak mixed cenderung lemah

Recommended Posts

JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (14/8) diprediksi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.

 

Analis riset PT Panin Sekuritas Tbk Purwoko Sartono mengatakan sentimen negatif yang menerpa bursa regional seputar perlambatan ekonomi China masih akan mempengaruhi pergerakan indeks.

 

"Selain faktor eksternal, kami melihat pasar juga relatif sepi transaksi menjelang libur panjang lebaran akhir pekan ini," katanya, Senin (13/8).

 

Sepinya pasar modal, lanjutnya, terlihat dari nilai transaksi perdagangan Senin (13/8) yang tercatat hanya Rp3,16 triliun, atau jauh dibawah rata-rata nilai transaksi perdagangan yang berkisar Rp4,4 triliun.

 

Angka support-resistance akan berada dikisaran 4.070-4.120. Purwoko merekomendasikan saham INTP, AKRA, MDLN, dan ROTI untuk dicermati dalam perdagangan Selasa.

 

Sentimen negatif dari luar dan dalam negeri mewarnai pergerakan indeks harga saham gabungan kemarin dan menyebabkan indeks terkoreksi 39 poin atau 0,94% menjadi 4.102,53. Sementara indeks BISNIS-27 juga turun 4,15 poin atau 1,18% menjadi 348,53.

 

Tekanan telah terasa sejak pembukaan perdagangan dan langsung menyentuh teritori negatif pada sesi pertama dan terus berlangsung hingga penutupan sesi kedua.

 

Seluruh sektor kompak terkoreksi dipimpin oleh pertambangan dan aneka industri yang turun 1,76% dan 1,29%.

 

Menurut Purwoko, memerahnya indeks disebabkan oleh data perdagangan dan pinjaman bank di China yang lemah. Hal tersebut, bagi pelaku pasar, menjadi sebuah indikasi tidak cukupnya kebijakan saat ini untuk mendorong permintaan barang China.

 

"Data ekspor China ke Eropa mengalami penurunan sebanyak 16% dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara inflasi China bulan Juli yang rendah," katanya.

 

Sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, China dinilai memerlukan kebijakan tambahan untuk menstabilkan ekonomi. Beberapa ekonom memperkirakan Bank Sentral China akan mengeluarkan kebijakan paling cepat pada pekan ini.

 

Sementara itu terjadinya defisit anggaran neraca pembayaran Indonesia sebesasr US$2,8 miliar atau 3,1% dari PDB, sedikit di atas batas aman 3%, menjadi sentimen negatif lainnya yang mewarnai pergerakan indeks.

 

Akibat hal itu untuk menjaga kestabilan nilai rupiah, BI akhirnya menaikan suku bunga FasBI dari 3,75% menjadi 4%.

 

Dengan adanya kenaikan ini diharapkan bank-bank dapat menempatkan dana jangka pendeknya sementara agar ancaman inflasi akibat melonjaknya likuiditas dapat terjaga. (Faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...