Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA:  Satuan Tugas Perlindungan Anak yang terdiri dari berbagai lembaga mengkampanyekan Mudik Ramah Anak; Selamatkan keluarga Indonesia  dengan  mengimbau semua pihak untuk memperhatikan masalah keselamatan, keamanan dan kenyamanan  anak,  selama dalam perjalanan mudik.

 

Alasanya, karena anak-anak adalah individu yang kondisi ketahanannya lebih rentan dibandingkan orang dewasa. Aktifitas mudik berpotensi menimbulkan masalah terhadap anak-anak, baik secara fisik maupun psikis.

 

Ada lima poin imbauan  Satgas PA. Pertama  bagi pemudik dengan sepeda motor dimohon tidak membawa anak di atas sepeda motor. Selain rawan kecelakaan, mudik dengan sepeda motor bisa mengganggu kesehatan anak dan bisa menyebabkan trauma, kalau pun terpaksa membawa anak mudik dengan sepeda motor diharapkan perhatian kondisi anak sepanjang perjalanan.

 

Kak Seto Mulyadi, Pembina Satgas, mengatakan kalau pun terpaksa membawa sepeda motor, penumpangnya tidak lebih dari tiga orang, dan sering berhenti untuk memperhatikan kondisi anak, di samping itu  pemerintah kota yang dilalui juga menyediakan tempat istirahat, dan  menyediakan minuman gratis.

 

Kedua perhatikan gizi dan kenyamanan anak sepanjang perjalanan bagi pemudik yang menggunakan bis. Hal yang perlu diperhatikan meliputi kesediaan susu, air minum, makanan, ventilasi udara dalam bis, dan tempat duduk bagi anak-anak. Siapkan juga beberapa permainan anak-anak untuk menghilangkan jenuh.

 

Ketiga Satgas itu meminta polisi untuk menindak tegas pelanggar lalu lintas selama mudik demi kenyamanan pengguna jalan-jalan.

 

Keempat Satgas membinta kepada PT Kereta Api Indonesia untuk mempertimbangkan penyediaan gerbong khusus anak-anak dan ibu untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan anak-anak dan menghindari mereka berdesak-desakan dalam gerbong bersama orang-orang dewasa.

 

Kelima Satgas mengajak pemerintah, swasta dan masyarakat untuk membuka posko-posko pemudik di jalan yang menyediakan tempat istirahat, minuman, pemeriksaaan kesehatan dan hiburan untuk anak-anak yang mampir.

 

Jumlah kecelakaan saat mudik lebaran tahun lalu, menurut data NTMC Mabes Polri, mencapai 2.770 kali yang mengakibat 449 korban tewas, 760 korban luka berat, dan 1.914 luka ringan. Sementara jumlah kecelakaan pemudik sepeda motor pada 2011 mencapai 3.318 kali, meningkat 40 persen dibanding 2010 yang berjumlah 2.446 sepeda motor.

 

Menurut Kak Seto, suasana mudik selama ini kadang-kadang sarat akan kekekerasan, atua pengabaian,  keselamatandan kenyamanan anak seperti menangis  anak terhimpit,  anak jatuh,  kecelakaan,  masih banyak terjadi terutama bagi kendaraan sepeda motor. Ia menganjurkan sepeda motor dikirim saja dan menggunakan berbagai  kendaraan umum yang lebih aman.

 

Sementara itu Satgas juga akan memberikan hiburan pada anak-anak dengan mendongeng di Stasiun Senen, terminal Kampung Rambutan, darmaga Tanjung Priok. Tidak hanya di tempat itu saja, Kak Seto juga mengharapkan pemerintah kota yang dilalui arus mudik juga mengadakan kegiatan hiburan atau mendongeng di tempat-tempat pemberhentian guna mengatasi keletihan anak.

 

Dalam perjalanan, kata Kak Seto, anak lelah dan  capek. Adanya mendongeng, bernyanyi, hiburan  dan melibatkan anak-anak  dengan  ada komunikasi dua arah dan belaian. “Secara psikologis  hiburan itu dapat meningkatkan mental mereka, sehingga tidak mudah capek,” kata Kak Seto,  waktu Senin sore (13/8).

 

Kak Seto juga mohon tidak ada kekerasan dalam perjalanan. Orang tua yang capek dan lelah, katanya,  jangan melampiaskan  dengan memukul anak. “Buat susana yang gembiara dengan menyanyi atau mendongeng,” kata Kak Seto.

 

Mudik merupakan tradisi yang sangat baik untuk menjalin silaturahmi dalam keluarga dan masyarakat. Mudik juga memberikan dampak ekonomi terhadap daerah. Keselamatan, kemanan dan kenyamanan anak selama perjalanan harus menjadi perioritas orang tua, masyarakat, dan petugas.

 

(faa)

 

 

 

Sumber