Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

GARAM INDUSTRI: PN Garam Diminta Kaji Pengembangan Lahan di NTT

Recommended Posts

JAKARTA: Kementerian Perindustrian meminta PT Garam (Persero) untuk mengkaji rencana pengembangan lahan garam industri baru di Nagekeo dan Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur.

 

 

 

Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan sementara ini pihaknya sedang fokus mengembangkan lahan di Teluk Kupang terlebih dahulu.

 

 

 

Menurutnya, pengembangan program tersebut sangat potensial untuk dilakukan di kawasan tersebut, berupa lahan sebesar 7.000 hektare. Meskipun demikian, lahan yang bisa dikembangkan sementara sekitar 3.000 hektare untuk tahap awal. 

 

 

 

“Kami meminta PT Garam agar lahan 3.000 hektare itu diteliti terlebih dahulu, seperti kebutuhan infrastruktur, bagaimana agar proses ke depannya memudahkan pengembangan produksi, dan juga termasuk penghitungan berapa biaya yang dibutuhkan,” katanya Senin (13/8/2012

 

 

 

Perencanaan dan proses survei tersebut, katanya, diharapkan bisa selesai akhir tahun ini agar segera bisa direalisasikan tahun depan.

 

 

 

Panggah menegaskan pengembangan lahan tersebut bertujuan untuk mengejar target produksi garam industri dalam negeri dan menurunkan kebutuhan impor garam yang biasanya dipasok dari India dan Australia.

 

 

 

Pihaknya menargetkan pengembangan produksi garam industri di Teluk Kupang sebesar 100 ton per hektare per tahun atau 300.000 ton per tahun. 

 

 

 

“Target itu sebenarnya masih jauh dari kebutuhan garam secara nasional sebesar 2 juta ton per tahun. Target produksi dalam negeri diharapkan perlahan-lahan naik, sekarang 1,3 juta ton per tahun sudah bagus,” katanya. 

 

 

 

Selain pengembangan lahan garam industri di Teluk Kupang, tambahnya, pihaknya berharap produksi garam plasma bisa dikembangkan di wilayah tersebut oleh petani. 

 

 

 

Sementara itu, Menteri Perindustrian M.S Hidayat menuturkan lahan pembangunan pusat produksi Cheetham di daerah tersebut sudah rampung setelah sempat terkendala masalah izin penggunaan lahan dari pemerintah setempat.

 

 

 

Menurutnya, perizinan lahan seluas 770 hektare telah rampung menggunakan lahan irigasi milik Kementerian Pekerjaan Umum yang diserahkan ke kabupaten setempat.

 

 

 

Dia menjelaskan Cheetham akan menanamkan modalnya lebih dari US$20 juta untuk pembebasan lahan dan keperluan produksi. Adapun khusus untuk pembangunan infrastruktur di Pelabuhan Jeti, Kabupaten Nagekeo, NTT, tersebut memerlukan dana sebesar US$6 juta.

 

 

 

Investasi tersebut diharapkan mampu menopang kebutuhan garam sebanyak 250.000 ton dari kebutuhan 2 juta ton per tahun.(k5/if))

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...