Video: Rupiah Masih Lesu - Efek Kebijakan Bea Ekspor ke Saham Emas

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: BKPM menilai neraca pembayaran Indonesia akan bergeser ke posisi surplus pada akhir tahun seiring realisasi produksi investasi asing yang masuk pada semester I/2012.

 

Kepala BKPM Chatib Basri mengatakan defisit US$2,8 miliar pada neraca pembayaran Indonesia semester I/2012 merupakan fenomena ‘senjang waktu’ (time lag).

 

Defisit neraca pembayaran justru menunjukkan kemampuan ekonomi Indonesia menarik minat investasi langsung dari luar negeri sepanjang paruh pertama tahun ini.

 

“Trennya memang kalau ekonomi Indonesia sedang kuat, neraca berjalan kita running deficit. Saya melihat ini problema yang timbul karena kesuksesan kita,” kata Chatib kepada Bisnis, Minggu (12/8).

 

Dia menjelaskan beban pada neraca berjalan meningkat karena kontribusi investasi langsung di neraca modal semakin besar dan sudah mampu mengimbangi arus masuk modal portofolio.

 

Nilai investasi langsung pada kuartal II/2012 mencapai US$3,88 miliar, sedangkan nilai investasi portofolio sebesar US$3,78 miliar.

 

“Harus diperhatikan yang banyak masuk investasi langsung, investasi langsung ini jangka panjang, tidak akan ke mana-mana tapi tentu diringi impor mesin dan bahan baku,” kata Chatib.

 

Kebutuhan barang modal dan bahan baku memuncak akibat realisasi penanaman modal asing yang pada semester I/2012 mencapai Rp148,1 triliun atau tumbuh 28,1% dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Di sisi lain, ekspor industri pengolahan maupun komoditas sumber daya alam tertekan oleh pelemahan permintaan dari pasar global.(api)

 

 

 

Sumber